Kabupaten Dompu, Kahaba.- Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu Zainul Arifin membantah soal adanya korban gigitan anjing gila. Menurutnya, kepastian itu didapat pihaknya setelah turun ke lokasi kejadian, bertemu korban dan memeriksa langsung kondisi mereka. Seperti bekas luka, fisik dan gejala yang dialaminya. (Baca. Kempo Dalam Ancaman Anjing Gila, Delapan Anak Jadi Korban)
“Kami pastikan itu bukan gigitan anjing rabies,” katanya saat di konfirmasi media ini, Kamis (6/12).
Di lapangan pihaknya juga menemukan beberapa fakta menarik. Seperti cara pemeliharaan dan kegunaan anjing terutama untuk berburu dan menjaga ladang.
“Anjing-anjing itu diberi menu khusus, seperti tramadol dan serangga, tujuannya supaya lebih galak dan peka terhadap mangsang,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, ia pun meminta semua pihak untuk tetap waspada dan siaga. Karena bagaimana pun, gejala rabies itu gejala nasional yang membahayakan dan mematikan.
“Jadi kalau ada korban gigitan anjing cepat-cepat dibawa ke Puskesmas dan atau Rumah Sakit terdekat,” harap Zainul.
Sebelumnya, 8 orang anak-anak asal Kecamatan Kempo digigit anjing saat asiik bermain. Akibat gigitan tersebut, korban mengalami luka dari kaki, badan hingga kepalanya. Kejadian terakhir, pada Selasa (4/12) lalu. 2 orang anak bernama Manahel (4) dan Danias (10) asal Dusun Padamara Desa Kempo, terpaksa dilarikan ke puskesmas terdekat.
*Kahaba-09