Kota Bima, Kahaba.- Bejo Indonesia menggelar Open Day bersama Dinas Pertanian Kota dan Kabupaten Bima di lahan demo plot kelompok Tani Sanggopa Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota Kota Bima, Kamis (1/8).
Kegiatan tersebut dilaksanakan guna memperkenalkan bawang merah varietas unggul yang berasal dari biji Maserati F1, dimulai dari fase penanaman, fase semai, pertumbuhan dan panen.
Country Manager Bejo Indonesia Agung Pratama mengatakan, bahwa Open Day adalah kegiatan dimana Bejo Indonesia membuka pintu lahan demo plot untuk semua stakeholder atau pemangku kepentingan dan penggiat bawang, untuk memperkenalkan teknologi penananaman bawang dari biji atau dikenal dengan TSS (True Shallot Seed).
“Open Day ini juga sebagai sarana pelatihan dan pertemuan teknologi penanaman bawang dari biji,” katanya.
Bejo Indonesia menurut Agung, sebagai perusahaan benih sayuran yang salah satu fokusnya untuk mengembangkan Allium. Merasa terundang oleh inisiatif pemerintah dalam “Road Map Bawang Merah”, menuju swasembada bawang merah dan memperkenalkan teknologi baru salah satunya penanaman dari biji.
Bejo adalah perusahaan benih yang berbasis di negara Belanda yang dengan mitra usahanya PT Agrosid Manunggal Sentosa dan PT Sumbawang Superior Indonesia. Berkeinginan untuk memperkenalkan teknologi yang dimilikinya kepada para petani di Indonesia. Bima dipilih karena menjadi sentra produksi bawang merah utama di Indonesia.
“Maserati F1 yang kita bawa ini adalah varietas yang menghasilkan umbi yang besar, warna merah yang bagus dan cukup pedas. Cocok menjadi alternatif bagi petani bawang yang ingin mencoba menanam bawang dari biji,” jelas Agung Pratama.
Dalam kegiatan bersama jajaran Dinas Pertanian Kota Bima dan Dinas Pertanian Kabupaten Bima tersebut, dilaksanakan pula panen bersama dan pemaparan lapangan bersama sejumlah kelompok tani, penyuluh pertanian dari Kota dan Kabupaten Bima juga siswa SPP Pertanian Negeri Bima.
“Kita berikan edukasi kepada semuanya dari tiga bagian penting prosesnya, mulai dari penanaman biji bawang merah Maserati, fase persemaian, pemeliharaan dan fase panen,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.00 Wita tersebut menghadirkan perwakilan Jurgen Nagel yang dikenal sebagai Bapak bawang biji di Indonesia, yang bertanggung jawab atas penjualan benih bawang dan petani.
Selain itupula hadir juga Rob Bekker asal negara yang sama dengan Jurgen Nagel dari perusahaan mitra Bejo Indonesia “De Groot en Slot”, yang akan membantu perkenalan bawang biji di lapangan dan bagian persemaian. Kemudian ada Ayub Darmanto dari PT Agrosid dan jajaran, merupakan mitra distrubusi Bejo di Indonesia yang membantu mengkomersilkan Maserati di Indonesia.
“Tim Bejo sendiri terdiri saya sebagai Kepala Perwakilan dibantu dua agronomis Mahfur Asnan untuk wilayah timur berpusat di Bima dan Kosmas Sitorus yang bertugas di Sumatera,” terang Agung.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Sanggopa Awaludin mengaku senang dengan adanya teknologi penanaman bawang dari biji. Karena selain menghasilkan produksi yang lebih banyak, waktu yang efektif namun yang terpenting dapat membawa kesehjahteraan bagi kelompok tani.
“Maseratif F1 adalah benih bawang merah hibrida yang sesuai dengan keinginan kami petani untuk menghasilkan bawang yang berkualitas,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Bima Darwis melalui Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Abdul Nazir mengaku bangga dengan kehadiran Bejo Indonesia dengan membawa bawang merah dari biji varietas Maserati F1. Kehadiran viarates tersebut akan semakin menggairahkan para petani bawang khususnya di Kota Bima.
“Tentunya dengan melihat hasil yang diperlihatkan saat panen bersama ini, sangat menjanjikan dalam memberikan pendapatan yang lebih bagi para petani,” ucapnya.
Pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian Kota Bima kata Nazir, sangat mendukung pengembangan teknologi melalui kehadiran Bejo Indonesia bersama bawang merah dengan biji varietas Maserati.
“Apa yang dilakukan Bejo Indonesia sangat luar biasa. Penggunaan teknologi dalam pertanian sangat dianjurkan, tentunya yang akan berdampak positif terhadap hasil yang diraih oleh para petani,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bima melalui Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Syahrial, bahwa teknologi pertanian itu harus terus dikembangkan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Jangan takut menggunakan teknologi, asal dengan penuh ketekunan dan kesabaran maka lakukan dengan penuh perhitungan yang matang. Tidak ada cerita teknologi ini mematikan bawang merah Bima, yang jelas semua memiliki pasar masing-masing.
“Yang penting apa yang petani lakukan adalah untuk meningkatkan harkat dan martabat juga pendapatan melalui usaha pertanian,” pungkasnya.
*Kahaba-04