Kota Bima, Kahaba.- 3 orang mahasiswa tanpa baju bertopi khas petani merintih kesakitan di tengah jalan di depan Kantor Pemerintah Kota Bima, Senin (11/12) siang. 2 orang mahasiswa lainnya mengenakan pakaian jas rapi lengkap dengan dasi tak hentinya menendang ketiga rekannya.
Aksi itu merupakan bagian dari teatrikal yang dipentaskan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima dalam aksi memperingati Hari Anti Korupsi.
Ketua BEM STIE, Satria menjelaskan, teatrikal yang diperankan mahasiswa merupakan penggambaran dari nasib para petani dan rakyat miskin. Mereka merupakan korban dari ketidakadilan sistem dan kerasukan para koruptor yang memakan hak rakyat kecil.
“Teatrikal yang dimainkan sebenarnya bentuk sindiran terhadap para koruptor dan pejabat yang suka menghianati petani dan rakyat kecil,” ujar Satria.
Anggota BEM lainnya, Solihin mengatakan, kesenjangan sosial di tengah masyarakat Kota Bima masih cukup jauh. Kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat juga masih menjadi persoalan penting yang belum tertangani dengan baik.
Ia melihat faktornya karena dua hal, yakni pengelolaan potensi daerah yang belum maksimal. Sehingga manfaatnya belum berdampak positif untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami juga menilai, postur APBD kita belum berpihak kepada masyarakat kecil. Sebagian besar alokasi APBD lebih banyak untuk belanja pegawai, hanya sedikit untuk belanja publik,” terangnya.
*Kahaba-03