Kota Bima, Kahaba.- Perihatin terhadap kondisi petani di Kota Bima dan Kabupaten Bima, ratusan mahasiswa Universitas Mbojo (UMBO) Bima menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Kabupaten Bima, Senin (28/11) sekitar pukul 09.30 Wita.
Ketua BEM UMBO Juraidin dalam orasinya menyampaikan, kondisi para petani di Bima semakin memperihatinkan, karena harga komoditas pertanian tidak di atur dalam Perda, sehingga harga pupuk dan harga obat-obatan pertanian semakin mahal.
“Sementara harga hasil panen sangat rendah dan membuat petani dirugikan,” ungkapnya.
Untuk itu, mahasiswa meminta pada DPRD Kota dan Kabupaten Bima agar segera membuat Perda tentang standarisasi harga komoditas pertanian.
“Sudah bertahun-tahun persolan di Bima tentang harga pupuk yang tidak sesuai HET, tapi tak pernah ada solusi,” ujarnya.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak DPRD Kota Bima dan Kabupaten Bima segera mengevaluasi kinerja KP3 dan meminta para wakil rakyat agar segera memberikan kejelasan terkait dengan pembangunan infrastruktur jalan.
Kemudian meminta agar Kapolres Bima Kota agar tidak menggunakan gas air mata dan Whater Canon saat pengamanan aksi demonstrasi. Karena jangan sampai tragedi di Malang terulang di Bima. Ratusan rakyat mati akibat gas air mata.
Di akhir orasinya, Juraidin menantang Ketua DPRD Kabupaten Bima untuk debat terbuka terkait persoalan yang terjadi pada para petani sekarang.
*Kahaba-05
