Kabupaten Bima, Kahaba.- Bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Bima Ramah mulai disalurkan. Tidak terkecuali, JPS Bima Ramah juga disalurkan pada 14 desa yang ada di Kecamatan Bolo, Senin (27/4).
Terkait bantuan tersebut, Humas LSM Kompak NTB Ahmad Dahlan mempertanyakan beras pada bantuan JPS Bima Ramah. Pasalnya, beras tersebut tidak memiliki label dan dikemas dengan menggunakan plastik tembus pandang, bahkan beras tersebut dinilai tidak berkualitas karena banyak yang patah.
“Kita menduga distributor beras asal asalan bekerja. Bahkan diduga kuat hanya cari untung saja,” sorotnya.
Kata dia, pemerintah harusnya tidak asal menunjuk distributor beras untuk disalurkan pada bantuan JPS Bima Ramah, karena beras yang disalurkan harus berkualitas sehingga bisa dikonsumsi oleh para penerima manfaat.
“Kita harap pemerintah ganti distributor beras. Jangan biarkan hak rakyat miskin disalahgunakan oleh orang-orang yang mencari keuntungan sesaat,” pintanya.
Pada dasarnya, ia mengapresiasi langkah pemerintah daerah dalam memberikan bantuan bagi masyarakat terdampak musibah Covid-19. Hanya saja pemerintah harus jeli melihat distributor sehingga program tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu.
Tenaga yang ditunjuk untuk mengawal proses penyaluran bantuan JPS Bima Ramah Abubakar membenarkan bahwa bantuan JPS Bima Ramah sudah disalurkan. Dari 14 desa yang ada di Bolo masing masing mendapatkan 100 paket bantuan.
“Untuk wilayah Kecamatan Bolo, penyaluran JPS Bima Ramah dilakukan sekitar pukul 13.00 Wita, Senin (27/4) dan disaksikan oleh Kepala DPMDes, Camat Bolo dan Muspika,” ujarnya.
Kemudian kata dia, adapun jenis bantuan berupa Beras 5 kg, Mie Instan 1 Dus, Telur 1 Krat, Gula 1 kg, Garam yodium 1/4 kg, Mi Goreng 1/2 kg dan deterjen.
“Khusus untuk Desa Kananga diberikan tambahan berupa 500 Dos Mie Instan dan 500 bungkus Beras,” tambahnya.
*Kahaba-10