Kabupaten Bima, Kahaba.- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bima menyayangkan sikap pemerintah daerah yang ikut mendukung turnamen voli antar waria se-Pulau Sumbawa di Desa Cenggu Kecamatan Belo. (Baca. Dibuka Bupati, Turnamen Voli Waria Menuai Kontroversi)
Menurut Ketua MUI Kabupaten Bima, H Abdurrahim Haris dukungan pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Bima, jajaran dan pihak terkait terkesan melegalkan keberadaan kelompok waria dan memberikan ruang kepada mereka untuk semakin berkembang.
“Kami menyayangkan adanya kegiatan melibatkan waria seperti ini,” kata H Abdurrahim ditemui di Kantor MUI setempat, Senin (15/5) siang.
Namun jelasnya, kita juga tidak bisa serta merta menghukum mereka. Sebab keberedaan mereka ini sebagai sunatullah, karena bagaiamana pun mereka juga makhluk Allah.
Harusnya ada upaya pembinaan positif dengan cara lain dari pemerintah kepada mereka agar sedikit-sedikit menanggalkan perilaku menyimpang tersebut, tidak terus terlibat dan berkembang.
“Jangan mereka ini semakin diberikan ruang. Kalau begini terus nanti berkembang, setelah voli mungkin ada sepakbola dan even lain,” terang Ketua MUI.
Diakunya, ulama tidak ada perbedaan pendapat, semua secara tegas menolak eksistensi LGBT. Tinggal sekarang bagaimana masyarakat dan lingkungan menyikapi agar mereka mengurangi sifat waria.
“Dulu kita tolak kontes waria, karena tidak ingin kegiatan serupa semakin tumbuh. Kalau kita mempelopori hal seperti ini seolah ada legitimasi,” terangnya.
MUI sebagai pengayom umat katanya, betul-betul mengharapkan visi Bima Ramah sesuai dengan cita-cita bersama itu terwujud. Jangan sampai hal kecil mengurangi citra Bima Ramah tersebut.
Karena itu, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah karena kegiatan ini sudah dilaksanakan agar mereka (waria) diarahkan untuk dibina dengan baik.
Dalam waktu dekat, MUI akan berupaya untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah meminta penjelasan dan klarifikasi terkait hal ini agar tidak menjadi polemik di masyarakat. Sementara ini, pihaknya masih berbaik sangka sebelum klarifikasi.
*Kahaba-03