Kabar Kota Bima

Cegah Stunting, DPPKB Kota Bima Gelar Workshop Edukasi Gizi dan Anemia

1039
×

Cegah Stunting, DPPKB Kota Bima Gelar Workshop Edukasi Gizi dan Anemia

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima menggelar kegiatan workshop edukasi gizi dan anemia, dalam rangka Implementasi Nyata Genre cegah Stunting (INI GENTING)

Cegah Stunting, DPPKB Kota Bima Gelar Workshop Edukasi Gizi dan Anemia - Kabar Harian Bima
Foto bersama usai kegiatan Workshop edukasi gizi yang dilaksanakan DPPKB Kota Bima. Foto: Ist

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Penyuluh KB Rasanae Barat, Selasa 23 April 2024 dan dihadiri perwakilan BKKBN Provinsi NTB Syamsul Anam, Kabid K3 DPPKB Muhammad Ikbal, serta 25 peserta dari perwakilan penyuluh KB, Satgas Stunting serta pembina PIK-R dari perwakilan lembaga pendidikan.

Kepala DPPKB melalui Kabid K3 Muhammad Ikbal menyampaikan, Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang substansi gizi dan pencegahan anemia, dalam rangka upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kota Bima.

“Salah satu upaya untuk mencegah stunting adalah dengan meningkatkan status gizi remaja,” ujarnya.

Cegah Stunting, DPPKB Kota Bima Gelar Workshop Edukasi Gizi dan Anemia - Kabar Harian Bima
Kabid K3 DPPKB Kota Bima Muhammad Ikbal. Foto: Ist

Muhammad Ikbal menjelaskan, melalui kegiatan ini para pelajar yang bisa dikatakan remaja perlu mendapatkan penguatan kapasitas keilmuan, sehingga memiliki status gizi dan kesehatan yang ideal dan pada saatnya menikah dan hamil tidak memiliki faktor risiko melahirkan bayi stunting.

“Seperti diketahui anemia itu rentan dialami oleh remaja putri, karena siklus menstruasi setiap bulan. Sehingga ini dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh dan produktivitas,” katanya.

Ikbal menambahkan, pada masa remaja sangat penting untuk mengarahkan rasa keingintahuan pada hal-hal yang positif, serta tidak terlibat dalam hal negatif seperti seks bebas dan narkoba hingga zat adiktif lainnya.

Di samping itu juga, ada beberapa transisi kehidupan yang akan dihadapi remaja, yaitu mempraktekan hidup sehat, melanjutkan dunia pendidikan, memulai menciptakan atau mencari lapangan pekerjaan, menjadi anggota masyarakat yang baik serta memulai kehidupan berkeluarga.

“Dengan adanya workshop ini diharapkan para peserta bisa menjadi agen perubahan bagi generasi emas bangsa, karena ke depan akan menjadi calon ibu untuk melahirkan anak yang sehat dan bebas dari stunting,” tambahnya.

*Kahaba-04