Kota Bima, Kahaba.- Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Kota Bima menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemkot Bima, Selasa 24 April 2024. Selain menyorot persoalan anjloknya harga jagung dan merugikan petani, massa aksi juga meminta agar Kapolda NTB agar segera mencopot Kapolres Dompu.
Mahasiswa saat aksi mempersoalkan anjloknya yang hasil komoditi jagung di Bima dan Dompu. Hasil keringat petani yang mestinya mendulang roda ekonomi, justru merugikan para petani.
“Petani jagung justru dimarjinalkan bahkan
seolah-olah di tinggalkan oleh pemerintah,” tegas Korlap Aksi, Adit.
Harga jagung kian hari kian tidak masuk akal. harganya pun makin merosot dan anehnya justru tidak dibahas oleh pemangku kepentingan.
Di satu sisi, biaya produksi setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Seperti harga bibit, pupuk, pestisida yang seharusnya bisa diatur oleh pemangku kepentingan, tetapi justru pemerintah menutup mata dengan kondisi tersebut.
Mahasiswa juga menyorot soal tindakan premanisme yang dilakukan oknum aparat Polres Dompu, saat aksi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Dompu Menggugat (AMRDM) beberapa waktu lalu.
“Oknum aparat itu telah merobek bendera LMND, saat bersama AMRDM menggelar aksi soal anjloknya harga jagung,” katanya.
Untuk itu, pihaknya meminta Polda NTB, Mabes Polri untuk mencopot Kapolres Dompu dan memecat oknum polisi Polres Dompu yang merusak atribut LMND.
“Kami juga mendesak agar hentikan tindakan represif terhadap gerakan mahasiswa dan rakyat tani di Bima dan Dompu,” pintanya.
Mahasiswa juga meminta Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) agar hadir di NTB untuk melihat langsung pengelolaan jagung.
*Kahaba-01