Kabupaten Bima, Kahaba.- Puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-69 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tingkat Kabupaten Bima Selasa (25/11) di Halaman pembangunan kantor Bupati Bima, selain membacakan amanat ketua Umum PB PGRI, juga dimanfaatkan Bupati Bima Drs. H. Syafrudin, H.M. Nur, M.Pd untuk menyampaikan beberapa arahan.
“Untuk memastikan terpenuhinya hak-hak warga negara mendapatkan pendidikan yang layak dan akses pendidikan yang memadai, Pemerintah daerah mengupayakan agar semua guru non sertifikasi segera mendapatkan sertifikasi pada tahun 2015 dengan cara melakukan penyebaran guru secara merata,” ujarnya melalui Rilis yang disampaikan Kasubag Informasi dan Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima, Suryadin, S.S, M.Si.
Aspek lain yang menjadi perhatian Pemerintah Daerah adalah penempatan guru pada wilayah terpencil. Sampai dengan tahun 2014 sudah terdapat 904 orang guru yang terdaftar sebagai penerima tunjangan guru terpencil.
Agar dapat memenuhi harapan ini, maka telah dilakukan penunjukkan guru pada daerah – daerah terpencil, khususnya kecamatan, dan pada tahun 2015 akan dilakukan pengangkatan 25 orang guru kontrak yang berasal dari warga Tambora.
Selain upaya tersebut, di bidang pendidikan ini, sesuai amanat RPJMD 2011-2015, prioritas pembangunan di bidang pendidikan diarahkan bagi pemerataan tenaga pendidik ke seluruh wilayah Kabupaten Bima, meningkatnya angka melek huruf (terutama pada usia 15-24 tahun), rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni.
Sasaran lain yang menjadi prioritas adalah tersedianya sarana dan prasarana penunjang peningkatan mutu pendidikan (laboratorium, perpustakaan, olahraga, kesenian, dan lain-lain untuk kebutuhan intra dan ekstrakurikuler), serta meningkatnya kualitas yang lebih beroriennsi tenaga pendidik baik ditingkat SD, SMP, maupun ditingkat SMA.
Bagi pemerintah daerah Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini memiliki arti strategis karena selaras dengan pencanangan Tahun Kinerja berkelanjutan, pembangunan bidang pendidikan mendapatkan tempat tersendiri dalam pencapaian visi dan misi pembangunan.
Pada tahun 2015 yang tidak lama lagi akan kita hadapi, Pemerintah daerah telah merumuskan secara cermat beberapa kebijakan antara lain terkait sertifikasi guru.
Bupati sudah membentuk tim yang terdiri dari unsur pengawas yang secara khusus bertugas melakukan verifikasi faktual terhadap 3.889 tenaga guru sertifikasi. Upaya ini dimaksudkan untuk mengurangi potensi penyimpangan-penyimpangan yang dapat berdampak pada kerugian negara.
Selain itu, Untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan bidang pendidikan ini, telah dilakukan revisi SK.Bupati Bima tahun 2013 terhadap penetapan sekolah terpencil dengan menyesuaikan kriteria dan standar kualifikasi dalam kerangka penataan dari berbagai sisi administrasi pendidikan secara baik dan benar.
Pada tahun 2015 mendatang, perhatian terhadap pendidikan tidak hanya berorientasi pada program fisik, tapi mencakup keseimbangan dengan non fisik yang lebih berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan di setiap strata.
Disamping pada saat yang sama berupaya agar dapat dibangun sekolah percontohan TK nasional dengan sampel kecamatan Woha, Bolo, Sape dan Insyaallah akan berkelanjutan dari tahun ke tahun.
Keseimbangan inilah yang tidak semata-mata pada pendidikan formal tetapi juga terhadap pendidikan non formal seperti PAUD, PKBM, Lembaga – lembaga kursus dan perbengkelan dengan menganggarkan biaya lebih dari 2 milyar untuk pendidikan Non Formal.
Selain ikhtiar, pemerintah daerah telah melakukan langkah – langkah penertiban aset – aset di bidang pendidikan yang kurang tersentuh dan upaya Pemkab untuk meraih OPINI WTP pada tahun 2015.
Berkaitan dengan ikhtiar untuk memenuhi amanat visi dan misi pembangunan daerah ini, Bupati mengharapkan dukungan penuh para guru dan jajaran pendidikan agar upaya mulia ini dapat diwujudkan.
*Bin/Hum