Kabar Kota Bima

Cegah Konflik dan Paham Radikalisme, Bakesbangpol Sosialisasi Nilai Kearifan Lokal

30
×

Cegah Konflik dan Paham Radikalisme, Bakesbangpol Sosialisasi Nilai Kearifan Lokal

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bima melaksanakan sosialisasi nilai-nilai kearifan lokal kepada pemuda dan mahasiswa untuk mencegah konflik serta paham radikalisme, di Aula Kantor Kecamatan Mpunda, Kamis 19 September 2024.

Cegah Konflik dan Paham Radikalisme, Bakesbangpol Sosialisasi Nilai Kearifan Lokal - Kabar Harian Bima
Sosialisasi nilai-nilai kearifan lokal untuk pemuda dan mahasiswa yang diadakan aba Kesbangpol Kota Bima. Foto: Eric

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bakesbangpol Kota Bima Muhammad Hasyim, Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Abdul Haris, Wakapolres Kota Bima Kompol Herman, moderator Dzul Amirul Haq, serta perwakilan lembaga, ormas, dan mahasiswa.

Dalam sambutannya Muhammad Hasyim menjelaskan, kearifan lokal merupakan warisan leluhur yang sangat efektif dalam menangkal terorisme dan paham radikal.

Menurutnya, nilai-nilai seperti gotong royong dan kepedulian sosial yang masih melekat di masyarakat mampu menjadi alat deteksi dini untuk mencegah konflik dan penyebaran radikalisme.

“Melalui sosialisasi ini, kami mengajak semua peserta yang hadir agar menjadi agen perubahan. Dengan semangat nasionalisme dan menjaga ideologi bangsa, kita dapat bersama-sama mencegah munculnya paham radikalisme dan terorisme di Kota Bima,” ujarnya.

Hasyim juga menekankan bahwa kearifan lokal dalam bentuk pemahaman agama yang baik, toleransi, dan sikap saling menghormati adalah benteng penting untuk melindungi masyarakat dari pemikiran radikal. Menurutnya, pemahaman mendalam terhadap ajaran agama yang benar dapat menjadi filter yang mencegah masyarakat terjerumus dalam ideologi radikal.

“Kita bisa mewujudkan rasa aman dengan bergandengan tangan, menjaga kerukunan meskipun ada perbedaan pandangan dan pilihan. Semua itu harus kita lakukan demi cinta pada perdamaian dan kesatuan NKRI,” tambah Hasyim.

Ia juga berharap bahwa masyarakat akan semakin aktif dalam mencegah radikalisme dan terorisme, karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dari semua elemen masyarakat, terutama dalam menjaga interaksi sosial yang sehat.

Sementara itu, Dandim 1608 Bima melalui Pasi Intel Lettu (Inf) Bambang yang menyampaikan materi tentang bela negara, menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.

“Kita sebagai warga negara memiliki kewajiban untuk membela negara, baik secara individu maupun kolektif. Kecintaan terhadap NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 harus selalu dijaga,” tegasnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang melibatkan narasumber, untuk memperluas wawasan dan pemahaman peserta mengenai pentingnya pencegahan konflik dan radikalisme di tengah masyarakat.

*Kahaba-04