Kabar Kota Bima

Cegah Stunting, Akbid Surya Mandiri Gelar PKM di Desa Bre

663
×

Cegah Stunting, Akbid Surya Mandiri Gelar PKM di Desa Bre

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Stunting terus menjadi perhatian serius pemerintah, terutama dalam upaya meningkatkan kesehatan anak di Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen, meskipun angka ini telah mengalami penurunan sebesar 3,1 persen menjadi 27,6 persen. Namun, target WHO menetapkan prevalensi stunting di bawah 20 persen, sehingga upaya pencegahan terus digalakkan, termasuk oleh Akademi Kebidanan (Akbid) Surya Mandiri Bima.

Cegah Stunting, Akbid Surya Mandiri Gelar PKM di Desa Bre - Kabar Harian Bima
Foto bersama kegiatan PKM oleh Akbid Surya Mandiri Bima di Desa Bre. Foto: Ist

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Akbid Surya Mandiri Bima melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Bre Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Program ini merupakan bagian dari hibah yang diterima dari Dirjen Vokasi Kemdikbud Ristek tahun anggaran 2024, dengan skema Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP).

“PKM ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam pengembangan pangan lokal sebagai menu sehat Makanan Pendamping ASI (MPASI) empat bintang, guna mencegah stunting,” ujar Wakil Direktur III Akbid Surya Mandiri Bima, Neti Sulami, Selasa 27 Agustus 2024.

Neti menjelaskan, tim PKM yang dipimpin olehnya bersama anggota Nurul Qamarya dan Dian Mariza telah menjalankan program ini sejak Juni 2024. Kegiatan difokuskan pada pelatihan dan pendampingan ibu-ibu balita di Desa Bre, termasuk edukasi tentang pentingnya pemberian MPASI pada usia yang tepat, serta variasi bahan pangan lokal yang memenuhi syarat kelengkapan gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Selain pendampingan, para ibu juga mendapatkan sosialisasi mengenai cara pembuatan MPASI dengan tekstur yang benar, menggunakan pangan lokal yang tersedia di sekitar mereka. Panganan lokal ini meliputi bahan-bahan seperti nasi, sayur bening dari bayam, kangkung, daun kelor, serta protein hewani dari ikan tengiri, ikan kembung, cumi, udang, pindang, teri, dan bandeng.

“Sebagian besar masyarakat Desa Bre bekerja sebagai petani, yang menghasilkan sayur kangkung, kol, kembang kol, jagung, dan kacang kedelai. Pangan lokal ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar MPASI yang sehat dan bergizi,” tambah Neti.

Kegiatan PKM ini dihadiri oleh Kepala Desa Bre, H Ruslan, yang didampingi bidan desa, kader stunting, serta 13 ibu dan balita yang menjadi peserta. Neti Sulami berharap bahwa pendampingan ini dapat diaplikasikan secara efektif oleh para ibu balita, sehingga mampu menekan angka stunting di wilayah tersebut.

Dengan pelatihan dan pendampingan yang diberikan, diharapkan para ibu dapat mempraktikkan pengetahuan yang mereka peroleh untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak-anak mereka, sebagai langkah nyata dalam mencegah stunting.

*Kahaba-04