Kota Bima, Kahaba.- Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Bima menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran melalui sosialisasi dan edukasi masyarakat, di 5 kecamaatan.
Target kegiatan dimaksud secara keseluruhan dihadiri sebanyak 400 orang, dan dilaksanakan hingga beberapa hari ke depan.
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Bima Didi Fahdiansyah menjelaskan, sosialisasi ini dilaksanakan untuk kelurahan yang wilayahnya berada di luar Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK). Karena wilayah di dalam WMK, bisa ditempuh di bawah 15 menit.
“Sasaran kegiatan ini di luar WMK, seperti di Kelurahan Kolo, Kelurahan Ule Kecamatan Asakota. Kemudian berlanjut di Kelurahan Ntobo dan Nitu Kecamatan Raba. Sementara Kecamatan Rasanae Timur yakni Kelurahan Oi Fo’o, Dodu, Lampe, Kodo, Lelamase,” jelasnya, Selasa (7/9).
Teknis kegiatan kata Didi, guna mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19, pihaknya mengundang perwakilan sekitar 10 orang masing – masing kelurahan untuk hadir mengikuti kegiatan dimaksud di kantor kecamatan. Acaranya pun mendapat apresiasi yang luar biasa dari warga.
“Alhamdulillah, warga yang hadir antusias dan mereka menyimak dengan baik sosialisasi yang disampaikan. Warga juga begitu semangat saat simulasi pencegahan dilakukan,” ujar Didi.
Karena kegiatan tersebut sudah berjalan di 3 kecamatan, 2 kecamatan masing-masing Kecamatan Mpunda dan Rasanae Barat akan dilanjutkan besok dan lusa.
Didi memaparkan, tujuan kegiatan ini memberikan pemahaman ke masyarakat tentang hal-hal bahaya kebakaran. Karena biasanya, sebab kebakaran bermula dari dapur dan arus pendek. Kemudian menyampaikan tindakan dini apa yang perlu dilakukan.
“Apabila terjadi kebakaran, dijelaskan upaya pencegahan sederhana seperti menggunakan kain basah, selimut besar. Jika api sudah membesar, segera telpon petugas,” terangnya.
Didi menambahkan, saat sosialisasi juga disampaikan rencana Damkar yang ingin menciptakan embrio tentang pembentukan satuan relawan kebakaran (Satlakar) masing masing kelurahan. Satlakar diharapkan menjadi ujung tombak untuk sosialisasi seperti ini dan memberikan tindakan dini di lapangan, sebelum petugas hadir.
“Tahun depan ditargetkan Satlakar terbentuk,” tambahnya.
*Kahaba-01