Kota Bima, Kahaba.- Dana Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp 1 juta tidak diterima utuh oleh siswa di SMKN 1 Kota Bima. Pasalnya, dana tersebut disunat senilai Rp 200 ribu tanpa melalui rapat pertimbangan bersama walimurid oleh bendahara setempat.
Salah satu walimurid AM kepada sejumlah media Rabu (24/1) mengungkapkan, pemotongan itu sangat merugikan siswa, terutama seperti dirinya yang miskin.
“Bagi orang mampu uang Rp 200 ribu itu mungkin bukan apa-apa, tapi bagi kami yang kurang mampu itu sangat berarti,” ujar pria yang meminta namanya diinisialkan tersebut.
Ia menceritakan, pemotongan PIP diceritakan sendiri oleh putrinya usai pulang dari sekolah. Dari jumlah dana Rp 1 juta yang diterima, Rp 200 ribu yang diambil oleh bendahara langsung. Rp 100 ribu untuk sumbangan panitia dan Rp 100 ribu untuk musholla. Pemotongan tersebut tanpa rapat bersama walimurid, dan dilakukan secara tiba-tiba.
“Kami hanya ingin kejelasan pemotongan tersebut. Wajib juga kami ingin tahu, karena dana itu untuk siswa yang masuk kategori kurang mampu,” bebernya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Kota Bima Syafruddin yang beberapa kali berusaha ditemui di ruangannya, belum mendapat respon. Demikian juga ketika diminta tanggapan via celuller, belum ada jawaban.
*Kahaba-04