Kota Bima, Kahaba.- Berbagai persiapan terkait rencana Deklarasi Anti Terorisme pada Selasa, Tanggal 19 Juli 2016 mendatang terus dilakukan. Selain akan dihadiri Menkopolhukam, Luhut Pandjaitan dan sejumlah pejabat teras nasional, deklarasi juga akan melibatkan lima ribu orang dari berbagai unsur masyarakat di Kota Bima.
“Walikota Bima beserta unsur terkait sudah melakukan persiapan matang dan rencananya deklarasi akan diikuti lima ribu orang dari tokoh agama, masyarakat, pemuda, mahasiswa, pelajar dan berbagai unsur masyarakat,” jelas Kepala Kantor Kemenag Kota Bima, H Syahrir, Jum’at (15/7).
Dalam deklarasi nanti lanjutnya, akan dibacakan komitmen dan sikap bersama menolak paham maupun aksi radikalisme dan terorisme di Bima. Kemudian dilanjutkan dengan pembubuhan tandatangan sebagai bentuk penolakan.
“Kami juga ikut terlibat dan rencananya akan mengundang semua pegawai dan pelajar madrasah di bawah naungan Kemenag,” ujarnya disela kegiatan safari kerukunan umat beragama Kanwil Kemenag Provinsi NTB.
Selain itu kata Syahrir, sebagai tindaklanjut deklarasi tersebut pihaknya juga akan melaksanakan pelatihan da’i dan muballigh pemula dari kalangan remaja dan pemuda di Kota Bima.
Para da’i hasil pelatihan sambungnya, ke depan diharapkan dapat berperan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ajaran Islam yang lurus, moderat dan rahmatan lil aalamin.
Menurut Syahrir, deklarasi nanti merupakan langkah konstruktif untuk membuktikan bahwa masyarakat Bima menolak segala bentuk paham radikalisme dan daerah Bima bukanlah zona merah terorisme.
“Kegiatan ini sangat positif dan harus didukung semua pihak. Karena deklarasi akan menjaga generasi kita dari stigma negative tentang daerahnya,” tandas dia.
*Ady