Kabupaten Bima, Kahaba.- Sorot soal penanganan Virus Corona dan harga komoditas pertanian, Gerakan Rakyat Bima Menggugat (GRBM) berdemonstrasi di kantor Bupati Bima, Kamis (25/6).
Korlap Aksi Sultan menyampaikan, kebijakan pembebasan biaya Rapid Test dan Swab di Kabupaten Bima dinilai diskriminatif. Pasalnya, pembebasan biaya itu tidak berlaku untuk semua warga Kabupaten Bima yang akan ke luar daerah.
“Harusnya semua warga digrariskan biaya Rapid Tes dan Swab, jangan diskriminatif,” tudingnya.
Kata dia, selain soal itu, harga hasil pertanian saat ini sangat merugikan petani. Pasalnya, harga yang murah tidak mencukupi biaya produksi.
“Petani Kabupaten Bima terancam rugi,” katanya.
Menurut dia, persoalan itu selalu muncul setiap tahun. Namun tidak pernah mendapat perhatian serius dari pemerintah. Saat produksi, petani dicekik dengan harga obat dan pupuk yang mahal. Tap saat panen, hasil pertanian dibeli dengan harga murah sesuai kemauan para tengkulak.
“Pemerintah harus segera intervensi pasar pertanian,” pintanya.
Selain itu, banyak persoalan di Kabupaten Bima yang tidak juga dipehatikan oleh Pemerintah Kabupaten Bima, sepeti tambang di Wera dan lain sebagainya. Karena itu, pihaknya menyampaikan 20 tuntutan agar disikapi oleh Pekab Bima, yakni bebaskan biaya Rapid Test dan Swab untuk seluruh warga, wujudkan jaminan kesehatan gatis secara penuh bagi seluruh warga, transparansi anggaran Covid-19 di Kabupaten Bima, dan hentikan perampasan lahan rakyat.
Selan itu, pmerintah daerah harus maksimalkan harga komoditas pertanian (jagung dan bawang) dan mendorong pembuatan peraturan daerah secara khusus. Pemerintah daerah juga harus menindak tegas Kartel yarg memainkan harga komoditas pertanian.
Selain itu, permerintah segera kembalikan kerja dan fungsi BUMD, dan buatkan peraturan daerah untuk melindungi komoditas pertanian dan berikan jaminan kebutuhun pra panen sampai pasca panen bagi petani Kabupaten Bima.
Kemudian kata dia, pemerintah harus tingkatkan kesejahteraan d?n kesehatan lewat meningkatkan insentif bagi tim kesehatan, lalu memusatkan dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Sondosia guna menjamin keselatan masyarakat Kabupaten Bima,
*Kahaba-10