Kabupaten Bima, Kahaba.- Warga dari keluarga tidak mampu yang menderita sakit parah di Kabupaten Bima kini kembali mengetuk hati pemerintah daerah dan para dermawan. Mereka adalah pasangan suami istri, Hasanudin (27) dan Nurhayati (29) asal Desa Ntori Kecamatan Wawo.
Keduanya sama-sama terkapar di rumah sakit karena menderita penyakit akut berbahaya. Sang Istri, Nurhayati menderita tumor pada bagian paha. Sedangkan Sang Suami, Hasanudin menderita lumpuh total semua anggota tubuh.
Suami-istri yang telah menikah sekitar 3 tahun lalu dan sudah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Aisyah (13 bulan). Kondisi Aisyah pun sekarang sering sakit-sakitan, karena diduga hanya menikamati ASI selama 3 bulan, karena setelah itu ibunya menderita penyakit tumor. Aisyah kini di rawat oleh kakek dan neneknya, bersama-sama berjuang melawan penyakit.
Nurhayati saat ini sedang berobat di RS Sanglah Denpasar dan telah dirawat selama beberapa hari terakhir. Sementara Hasanudin awalnya ikut mendampingi Sang Istri selama pengobatan di Bali. Namun, ujian kembali menimpa keluarga miskin ini. Hasanudin tiba-tiba jatuh sakit cukup parah.
Biaya yang ada untuk berobat di Denpasar hanya cukup untuk mengobati Nurhayati. Sehingga Chan, nama pangilan Hasanudin memutuskan pulang berobat di kampung halaman. Sang Istri kini hanya ditemani oleh saudara sepupunya.
Kepala Desa Ntori, Algy Sharief menceritakan, ketika sampai di Bima sepulang dari Denpasar Chan sudah dalam keadaan setengah lumpuh.
“Ketika di jemput di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Chan sudah tidak bisa jalan dan harus di bantu menuju mobil yang menjemput,” cerita Algy yang juga masih berkeluarga dengan Chan.
Ia mengaku, saat ini kondisi Chan sangat memprihatinkan. Pria satu anak ini sudah lumpuh total dan sedang berobat di di ruang zal penyakit dalam PKU Muhammadiyah Bima dan akan dirujuk ke rumah sakit umum daerah Mataram NTB. Sementara hasil diagnosa awal dokter, Chan divonis menderita penyempitan saraf sehingga mengalami kelumpuhan.
“Sementara kondisi terakhir istri dari informasi keluarga di Denpasar saat ini juga sedang menunggu jadwal untuk menjalani operasi tumor yang dialaminya,” tutur dia kepada media ini.
Untuk diketahui, Chan merupakan Alumni STISIP mbojo Bima Tahun 2012 dan merupakan Kader HMI Bima dan Anggota Babuju 03. Saat ini suami-istri ini sangat membutuhkan bantuan moril dan materil dari pemerintah daerah maupun para dermawan untuk meringankan biaya pengobatan di rumah sakit.
*Firman