Kota Bima, Kahaba.- Menanggapi penandatanganan MoU Pemkot dengan PDAM untuk menjawab penanganan kebutuhan air bersih warga, Anggota DPRD Kota Bima Amir Syarifuddin menilai pemerintah telah mengambil langkah berani. (Baca. Tangani Krisis Air, Walikota Bima Tanda Tangan MoU dengan PDAM)
Pasalnya, semua tahu PDAM itu sebuah perusahaan yang kondisinya sedang sekarat. Hidup segan mati tak mau, dan ini sudah berlangsung lama.
Kalau saja perusahaan ini punya provide income yang positif kata dia, maka tidak mungkin Pemkab tidak menjadikannya sebagai salah satu usaha unggulan daerah.
“Saya yakin Pemkab Bima juga tidak diam selama ini dalam menata perusahaan itu, tetapi ya hasilnya segitu gitu saja,” katanya, Sabtu (19/9).
Tetapi ia dapat memahami ketika Pemkot Bima melakukan intervensi ke PDAM, karena krisis air di Kota Bima sudah mengkhawatirkan. Ratusan mata air hilang, jaringan pipa SPAM juga habis disaat banjir, dan lain – lain.
Maka itikad memenuhi hajad hidup masyarakat kota, pemerintah mengambil langkah ini. Tapi perlu juga dirinya mengingatkan, jangan sampai langkah ini menjadi sia-sia, karena sekali lagi jika saja menguntungkan, maka sedari dulu PDAM akan menjadi idola bagi Pemkab Bima.
“Tadinya saya berfikir bagaimana kalau PDAM ini kita take over saja, toh mulai dari sumber air sampai pelanggan semuanya ada diwilayah kota. Kita bangun perusahaan itu menjadi maju, lagipula hasilnya juga buat kita,” ujarnya.
Namun, sekali lagi dirinya berpikir positif dengan langkah Pemkot Bima, karena ada waktunya dilakukan evaluasi bersama. Semoga persoalan air bersih sedikit terobati dengan langkah ini.
*Kahaba-01