Kabupaten Bima, Kahaba.- Cuaca buruk dan gelombang tinggi yang melanda kawasan Nusa tenggara Barat berdampak pada ditutupnya operasi pelayaran pada Pelabuhan Sape Kabupaten Bima. Ratusan kendaraan tertahan di pelabuhan yang menghubungkan Bima (NTB) dengan Labuan Bajo (NTT) itu sejak sepekan terakhir.
Kepala PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Sape Indro Pramugi mengaku, penghentian pelayaran sejak tanggal 8 Januari ini dilakukan berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BMKG memperingatkan bahwa tinggi gelombang di Selat Sape berkisar antara empat hingga lima meter yang berbahaya untuk pelayaran.
Dipastikan Indro, Pelabuhan Sape tetap ditutup untuk pelayaran umum sampai ada informasi terbaru pihak BMKG yang menyatakan kondisi cuaca membaik.
“Penutupan diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 16 Januari, bisa lebih cepat atau lebih lama dari itu, apabila cuaca dirasakan aman untuk pelayaran,” jelasnya ketika dihubungi Sabtu (12/1/2013).
Sementara itu, terpantau puluhan kendaraan yang didominasi oleh truk barang berukuran besar terparkir di lapangan parkir di lapangan parkir Pelabuhan Sape. Truk-truk itu yang hendak menuju NTT itu tertahan lebih dari 24 jam akibat tidak beroperasinya pelabuhan. [BQ]