Kota Bima, Kahaba.- Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem disertai gelombang tinggi di wilayah Bima dan Dompu pada 10-13 Februari 2025. Masyarakat diimbau waspada terhadap risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang.
Melalui rilis resmi 10 Februari 2025, analisis BMKG mengungkapkan gangguan atmosfer menjadi pemicu utama, meliputi, bibit siklon tropis 96S di perairan barat Australia, perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Pulau Sumbawa. Kelembapan udara tinggi (60-95 persen) hingga lapisan 200 hPa. Labilitas atmosfer yang memicu pembentukan awan hujan skala lokal.
Adapun beberapa wilayah yang terdampak yakni, hujan sedang-lebat, petir, dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bima, Tambora, Sanggar, Soromandi, Donggo, Bolo, Madapangga, Palibelo, Belo, Lambitu, Monta, Parado, Langgudu, Lambu, Wawo, Woha, Ambalawi, Wera, Sape.
Kabupaten Dompu, Kecamatan Pekat, Kempo, Manggalewa, Dompu, Woja, Kilo, Hu’u, Pajo danKota Bima di Kecamatan Rasana’e Barat, Mpunda, Asakota, Raba, Rasana’e Timur.
Untuk Tinggi Gelombang Laut (10-13 Februari 2025), Perairan Utara Bima dan Pelabuhan Bima/Sape, Gelombang 1,25–2,5 meter. Kemudian Perairan Selatan Bima dan Samudera Hindia NTB, Gelombang 2,5–4,0 meter.
Kepala Stasiun Meteorologi Bima mengimbau masyarakat dan pemangku kebijakan untuk memperkuat infrastruktur pengelolaan air dan tata lingkungan. Menghindari penebangan liar serta memperbanyak penghijauan. Memangkas dahan rapuh dan menguatkan tiang/pohon rentan roboh. Membatasi aktivitas di zona rawan bencana dan pantau informasi terkini.
*Kahaba-01