Kota Bima, Kahaba – Guru BK MTsN 2 Lewirato Kota Bima, Arifuddin menyampaikan klarifikasi terkait peristiwa pengeroyokan seorang siswi inisial D, oleh dua teman sekolahnya. (Baca. Pengeroyokan Siswi MTsN 2 Kota Bima Berujung Lapor Polisi)
Diakui Arifuddin, peristiwa ini terjadi hari Jumat setelah kegiatan Imtaq, sebelum guru memulai pelajaran. Kemudian, beberapa guru melihat kerumunan dan ramai-ramai di depan kelas D dan mendatangi sumber keributan.
“Karena ada insiden itu, para pelaku dan korban dibawa ke ruangan BK untuk ditindaklanjuti,” katanya, Senin 18 September 2023.
Saat diproses diakui Arifuddin, D tidak menunjukkan tanda-tanda fisik yang jelas akibat pengeroyokan. Bahkan siswi tersebut bercerita dengan senyuman di wajahnya.
Karena itu, pihak sekolah tidak mengambil tindakan untuk segera menghubungi orang tua D, karena tidak ada indikasi luka serius yang terlihat.
“Dua pelaku penganiayaan juga dipanggil, dan mereka mengakui kesalahannya. Mereka bahkan sudah meminta maaf atas tindakan mereka,” ungkapnya.
Peristiwa ini sambung Arifuddin, awalnya dimulai dari perselisihan melalui pesan WhatsApp (WA), yang berlanjut hingga hari Jumat itu.
“Masalah yang sebenarnya hanya selisih paham,” terangnya.
Dari kejadian ini tuturnya, orang tua korban juga telah datang ke sekolah untuk melaporkan masalah ini, dan orang tua dari kedua pelaku juga sudah dipanggil dan berharap masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
“Orang tua pelaku bahkan mengungkapkan penyesalan mereka dan bahkan menangis karena merasa bersalah. Semua pihak berharap masalah ini dapat diatasi dengan dialog yang baik,” jelasnya.
Mengenai laporan polisi tambah Arifuddin, sekolah berjanji akan mendampingi prosesnya di kantor polisi. Tetapi mereka juga akan berusaha untuk mencapai kesepakatan damai.
*Kahaba-01