Kota Bima, Kahaba.- Ada indikasi sejumlah oknum pejabat lingkup Dinas Dikpora serta guru dan kepala sekolah, terlibat dalam politik praktis jelang pemilihan calon legislatif (Pileg) dan kepala daerah (Pilkada).
Dugaan keterlibatan tersebut setelah adanya informasi group WhatsApp (WA) yang dibuat guna mendukung salah satu bakal calon anggota legislatif dan kepala daerah.
Mengetahui adanya informasi yang beredar itu juga, Kepala Dinas Dikpora Kota Bima mengimbau ASN maupun tenaga honor daerah agar tidak ikut terlibat, karena itu melanggar aturan dan sumpah.
“Saya peringatkan seluruh pegawai, untuk tidak terlibat. Jika mendapatkan informasi disertai bukti, maka akan ditindak dan dilaporkan,” tegas Kepala Dinas Dikpora Kota Bima H Supratman, Senin 17 Juli 2023.
Ia menjelaskan, baik guru dan pegawai sejatinya adalah pelaksana program kerja pemerintah. Terutama memberikan pelayanan serta pengajaran pendidikan pada siswa. Maka apabila keluar dari tupoksi, tentu sudah melanggar kode etik sebagai abdi negara.
“Jika pegawai ataupun guru turut dilibatkan dalam politik praktis, kami minta laporkan pada dinas terkait agar bisa dipanggil dan diberikan pembinaan,” katanya.
Mantan Kepala BKPSDM itu menambahkan, secara garis besar dari peraturan pemerintah telah mengatur tentang netralitas ASN. Maka telah ditegaskan untuk tidak ikut terlibat dalam politik, apalagi melibatkan diri ikut dalam partisipasi mendukung salah satu calon.
*Kahaba-04
