Kota Bima, Kahaba.- Capaian membanggakan diraih Pemerintah Kota Bima. Daerah yang tergolong belia itu meraih penghargaan Green City dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, dalam ajang Indonesia Green Award (IGA).
Penyerahan penghargaan diterima langsung oleh Walikota Bima, di Taman Tebet, Jakarta Selatan Sabtu, (21/5). IGA merupakan kerjasama Kementerian LH dan Kehutanan RI bersama La Tofi School of CSR, sebuah lembaga non-pemerintah yang bergerak dibidang lingkungan hidup. Kegiatan IGA didasari fakta kerusakan lingkungan terutama berkurangnya hutan secara signifikan di Indonesia dari tahun ketahun.
“Kegiatan ini adalah untuk mengingatkan kepada semua orang bahwa aspek keberlanjutan dalam pembangunan sangat penting. Kelestarian lingkungan harus menjadi pertimbangan pokok dalam perencanaan pembangunan,” demikian disampaikan Direktur Eksekutif The La Tofi School of CSR, Wahyu Aris Darmono melalui siaran Pers yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Ihya Ghazali.
Berdasarkan pemikiran tersebut, La Tofi School dan Kementerian LH dan Kehutanan berinisiatif untuk memberikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi, Kota dan Kabupaten, Universitas, Sekolah, serta BUMN dan BUMD, yang dianggap berkomitmen dalam pelestarian lingkungan dan terutama perencanaan pembangunan yang berlandaskan aspek keberlanjutan.
Para penerima IGA Tahun 2016 adalah PT. PLN (Persero) dari kategori BUMN, Provinsi Sulawesi Selatan dari kategori Pemerintah Provinsi, Universitas Indonesia dari kategori Universitas, SMPN 2 Ubud dari kategori Sekolah, serta Kota Bima dan Kota Surabaya dari Kategori Kota dan Kabupaten.
Tim juri berasal dari Dirjen Perhutanan Sosial dari Kementerian Hukum dan LH, Dirjen Pelestarian Sumber Daya Air dari Kementerian PU, Dirjen Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM, dan The La Tofi School of CSR.
Menurut tim juri, Kota Bima dinilai memiliki komitmen politik untuk perencanaan tata ruang berwawasan lingkungan, salah satunya dengan peruntukan lebih dari 30 persen luas wilayah untuk ruang terbuka hijau. Program penanaman satu pohon sejuta manfaat yang dihadiri duta lingkungan hidup Indonesia, Iwan Fals, juga dianggap mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk melakukan penghijauan.
Walikota Bima yang menerima penghargaan dari Dirjen Perhutanan Sosial Kementerian LH dan Kehutanan menyampaikan rasa bangga dan ucapan terima kasih.
“Kita baru memulai. Masih banyak yang harus kita lakukan untuk menghijaukan lahan-lahan kritis di Kota Bima. Masyarakat juga harus membantu upaya pelestarian lingkungan ini, dengan tidak menebang hutan secara liar dan membakar ladang pada saat mau masuk musim bercocok tanam. Masyarakat juga harus ikut merawat taman-taman kota,” kata Walikota.
*Bin/Hum