Kabupaten Bima, Kahaba.- Anggota DPRD Kabupaten Bima Firdaus mengingatkan RSUD Bima untuk memberikan pelayanan prima untuk masyarakat. Apalagi baru – baru ini, pemerintah telah menetapkan kenaikan iuran BPJS 2 kali lipat. Maka kenaikan itu pun harus berbanding lurus dengan pelayanan kesehatan yang semakin baik.
Menurut Duta PDIP itu, pelayanan di RSUD Bima bukan menjadi rahasia umum lagi. Terlalu banyak keluhan yang disampaikan masyarakat. Bahkan beberapa pekan kemarin, viral diberitakan soal pasien di rumah sakit setempat yang meninggal karena dugaan malpraktek.
“Iuran BPJS sudah naik, maka pelayanan prima harus jadi nomor satu. Masyarakat harus mendapatkan perhatian yang lebih baik lagi soal penanganan kesehatan. Jadi RSUD Bima tidak boleh lagi main – main dengan pelayanan kesehatan,” ingatnya.
Ia menegaskan, cukup saja keluhan – keluhan pasien dan keluarga pasien selama ini menjadi yang terakhir dan tidak boleh diulangi kembali. Karena sejatinya, rumah sakit pemerintah harus menjadi tempat untuk memberikan semangat kesembuhan pasien dengan pelayanan yang prima.
Selain itu, rumah sakit juga diharapkan bisa melengkapi sarana dan prasarana yang memadai. Seperti, fasilitas pendingin ruangan pasien yang harus diperhatikan. Karena ada pada beberapa kamar yang ada AC, namun rusak dan tidak berfungsi.
Kemudian yang juga paling penting yakni tidak ada lagi kesalahan diagnosa yang menyebabkan pasien harus merasa kecewa setelah dirujuk ke rumah sakit provinsi atau di daerah lain.
“Selama ini memang kita sering mendengar kesalahan diagnosa yang terus menerus terjadi. Misalnya, oleh dokter di RSUD Bima memvonis pasien penyakit jantung, dan diberi obat jantung. Setelah dirujuk, justru ditemukan penyakit yang berbeda. Ini jelas berbahaya,” sorotnya.
Sebagai salah satu rumah sakit yang sering didatangi masyarakat peserta BPJS, Firdaus beranggapan nanti masyarakat akan menagih pelayanan yang semakin baik dari pihak RSUD Bima. Maka untuk menjawab itu, rumah sakit harus benar – benar menerapkan pelayanan zero complaint.
“Saya kira sudah saatnya ini harus dilakukan dengan kemampuan yang dimiliki oleh rumah sakit tersebut,” tukasnya.
*Kahaba-01