Kota Bima, Kahaba.- Guna menjaga kelestarian lingkungan dan merehabilitasi kawasan, jajaran PT PLN UP3 Bima bersama LPE dan Pemerintah Kota Bima serta sejumlah elemen organisasi dan masyarakat, menanam 5 ribu bibit mangrove di batas Kota, Jumat 25 Oktober 2024.
Ketua LPE Bima Yoga Purwanugroho menyampaikan, aksi sosial ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan hutan mangrove batas kota, sebagai kawasan ekowisata. Tentunya ke depan pihaknya berkomitmen kegiatan penanaman ini akan terus berlanjut dan bisa menjadi pilot project untuk Kota Bima.
“Kegiatan ini terselenggaranya berkat kerjasama dengan PT PLN UP3 Bima melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL),” ujarnya.
Yoga menjelaskan, sesuai rencana akan ada penanaman 15 ribu mangrove di sekitar kawasan ini, namun untuk launching hari ini baru 5 ribu yang ditanam. Tentu ini menjadi landmark untuk menjadikan lokasi destinasi wisata, karena menjadi pintu masuk Kota Bima.
Adanya kawasan mangrove ini akan berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat, sebab ke depan para pelaku usaha dapat mengembangkan ide bisnis di sekitar kawasan ini. Sesuai hasil koordinasi dari penelitian sementara, pihaknya berhasil mengidentifikasi ada 40 jenis burung dan 3 jenis reptil yang ada di kawasan ini.
“Selain bisa menjadi lokasi wisata, juga kawasan batas kota ini dapat dijadikan laboratorium alam, yang berguna untuk menunjang tugas pembelajaran para pelajar yang ingin meneliti dibidang biologi. Jadi tidak harus penelitian diluar daerah, tapi cukup di batas kota saja,” katanya.
Sementara itu, Manager PT PLN UP3 Bima Adrian Sitompul menyampaikan, tujuan kegiatan ini untuk menjadikan kawasan batas kota sebagai destinasi ekowisata dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Adapun dampak dari program ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kawasan mangrove, sebagai kawasan konservasi yang memiliki nilai ekonomis. Lalu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dengan peluang tumbuhnya UMKM baru, serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Adrian mengungkapkan, guna menunjang program rehabilitasi kawasan hutan mangrove, ke depan akan dan kegiatan tindaklanjut seperti penguatan SDM lingkungan sekitar kawasan, pengecatan lapak-lapak UMKM, pembangunan tracking mangrove hingga pengembangan budidaya kepiting bakau, untuk kelompok nelayan disekitar kawasan.
Guna menunjang kegiatan ini juga, pihaknya meminta kerjasama dengan Pemerintah Kota Bima untuk mewujudkan program ini bisa terus dan berkelanjutan. Seperti pengalihan status kawasan dari zona pelabuhan ke zona pariwisata, izin penggunaan ruang laut di Provinsi NTB, izin pengelolaan lingkungan UKL dan UPL.
Pj Wali Kota Bima melalui Asisten I Setda H Alwi Yasin menyampaikan terima kasih dan apresiasi pada PT PLN dan segenap jajaran yang terlibat, karena menjadikan batas kota menjadi lokasi pengembangan kawasan hutan mangrove, yang bisa dijadikan lokasi wisata sekaligus peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui adanya geliat UMKM.
*Kahaba-04