Kota Bima, Kahaba.- Jumlah kelurahan di Kota Bima yang terdampak kekeringan terus berkurang. Tahun ini saja, grafik berkurangnya menunjukkan ke angka yang signifikan.
Kepala BPBD Kota Bima Gufran mengungkapkan, hasil survei lapangan dari Januari hingga April 2024 menunjukkan bahwa dari 41 kelurahan, terdapat 13 kelurahan yang terdampak kekeringan.
Dari jumlah itu, sebanyak 15.863 jiwa di Kelurahan Tanjung, Melayu, Dara, Pane, Sambinae, Paruga, Manggemaci, Pangi, Kendo, Penanae, Jati Baru, Jati Baru Timur, dan Kodo terdampak kekeringan pada periode tersebut.
Namun, pada bulan Juni 2024, jumlah kelurahan yang terdampak menurun menjadi 13 kelurahan dengan warga terdampak sebanyak 12.943 jiwa dan 4.576 kepala keluarga.
“Penurunan ini terjadi berkat terbentuknya Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Air Minum,” ungkap Gufran, Senin 22 Juli 2024.
Kemudian sambungnya, pada tanggal 20 Juli 2024, data menunjukkan penurunan lebih lanjut, hanya 10 kelurahan yang terdampak kekeringan dari total 41 kelurahan di Kota Bima.
“Warga terdampak berkurang menjadi 7.757 jiwa dan 2.843 kepala keluarga,” sebutnya.
Kondisi ini tambah Gufran, tentu saja terbantu dengan keberadaan UPTD Air Minum yang memperbaiki pompa air yang sebelumnya tidak berfungsi dan mengaktifkannya kembali, seperti di Penanae, Pangi, dan Kalate Penatoi.
“Selain itu, terdapat sumur bor di Kantor Camat Mpunda yang khusus untuk masyarakat Kelurahan Manggemaci dan BTN Sambinae,” tambahnya.
*Kahaba-01
