Kota Bima, Kahaba.- Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah penduduk miskin di Kota Bima tahun 2021-2022 meningkat dari 16,22 menjadi 16,44. Sementara dari jumlah persentasenya, menurun.
Kepala BPS Kota Bima Peter Willem yang ditanyakan terkait data tersebut, mengakuinya. Kata Peter, memang dari sisi jumlah penduduk meningkat, sementara berdasarkan persentase penduduk miskin menurun.
“Untuk persentasenya dari 8,88 persen menjadi 8,80 persen,” sebutnya, saat ditemui di kantornya, Senin pagi 9 Januari 2023.
Ia menjelaskan, kemiskinan itu, mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sementara garis kemiskinan terbagi menjadi 2 yakni, makanan dan non makanan.
“Makanan berdasarkan 2.100 kilokalori. Sementara Non makanan dari sandang dan papan. Dari 2 aspek ini dikombinasikan menjadi garis kemiskinan. Nah, yang di bawah garis kemiskinan inilah yang menjadi penduduk miskin,” paparnya.
Kemudian garis kemiskinan di Kota Bima tahun 2022 sambungnya, meningkat jika dibandingkan tahun 2021. Pada Tahun 2022 sebesar Rp 432.959 per bulan dan Tahun 2021, Rp 399.193 per bulan.
“Jadi, jumlah yang hidup di bawah garis kemiskinan bertambah, namun pada garis kemiskinan meningkat,” tuturnya.
Peter menambahkan, metode perhitungan kemiskinan ini berdasarkan survei pada sosial ekonomi nasional yang dilakukan setiap tahun pada bulan Maret.
“BPS hanya memotret saja kondisi yang ada di lapangan, melalui petugas-petugas yang tersebar dan mendatangi warga. Maka kami mengimbau masyarakat agar menerima petugas BPS yang datang melakukan pendataan,” harapnya.
*Kahaba-01
