Kota Bima, Kahaba.- Puluhan mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus (LDK) STISIP Mbojo Bima menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemkot Bima, Senin (26/9). Massa aksi menyorot soal bisnis pengeboran air kemasan dengan merk Asakota oleh CV Hilal.
Demonstrasi di tengah pemerintah setempat menyiapkan acara Tasyakuran 4 Tahun kepemimpinan Lutfi-Feri tersebut memanas. Pasalnya, mahasiswa kecewa karena tak ditemui Wali Kota Bima dan perwakilan Pemkot Bima merangsek masuk halaman kantor.
Upaya mahasiswa ini, dihalau oleh Sat Pol PP Kota Bima dan aparat kepolisian yang mengawal aksi. Namun tak menyurutkan massa untuk terus menerobos paksa pengamanan aparat, hingga hampir ricuh.
Saat aksi saling dorong, beberapa demonstran terjatuh. Meski suasana memanas, aparat keamanan tetap terlihat mengedepankan preventif terhadap massa aksi, hingga massa aksi berhasil dibuat mundur sampai di gerbang masuk Kantor Pemerintah Kota Bima.
Pada aksinya, mahasiswa mengungkapkan terjadi kekeringan di area persawahan milik warga Raba Dompu Barat, Penaraga, Rabangodu dan Penanae akibat adanya aktivitas pengeboran mengakibatkan kurangnya efektifnya hasil pertanian masyarakat.
Lebih ironisnya lagi, ketersedian Air yang merupakan kebutuhan masyarakat terancam tidak akan tercukupi di kemudian hari. Disebabkan adanya proses pengeboran dan pengelolaan air dilakukan untuk kepentingan bisnis.
Maka dengan ini mahasiswa STISIP mendesak meminta Wali Kota Bima dan DPRD Kota Bima untuk segera memberhentikan aktivitas pengambilan air milik CV Hilal.
Kemudian mengevaluasi seluruh Perusahan yang beroperasi dalam pengelolaan air minum dalam kemasan di antaranya Marina, 55, Hilwa, Mori dan Oi Robion yang masih beroperasi di wilayah Kota Bima.
*Kahaba-01