Kota Bima, Kahaba.- Setelah rampung dibangun, Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Kota Bima akhirnya diresmikan secara langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Muhammad Syarif Bando, didampingi oleh Walikota Bima HM Lutfi, Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri dan Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawan, Selasa (22/3).
Kedatangan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bersama rombongan juga dirangkaikan dengan Kegiatan Peningkatan Indek Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan itu disambut dengan tarian daerah Wura Bongi Monca. Sesaat setelah itu menggunting pita dan melanjutkan dengan mengelilingi semua ruangan Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Kota Bima.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB Julmansyah dalam laporannya menjelaskan, perhatian Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk Gedung Layanan Perpustakaan di NTB begitu luar biasa. Beberapa bulan kemarin, juga telah diresmikan Gedung Layanan Perpustakaan di Lombok Barat.
“Hari ini, Gedung Pelayanan Perpustakaan Kota Bima dan Kabupaten Bima diresmikan,” katanya.
Diakui Julmansyah, 1 tahun terakhir ini sudah 5 Gedung Layanan Perpustakaan yang dibangun di NTB. Tentu saja ini merupakan perhatian yang begitu besar untuk kemajuan minat baca dan literasi di daerah.
“Indeks literasi di NTB berada pada peringkat 10 dari seluruh Indonesia. Harapannya, semoga dengan adanya peresmian Gedung Layanan Perpustakaan bisa menjadi sumber belajar dan informasi masyarakat untuk kemajuan daerah,” harapnya.
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Muhammad Syarif Bando saat sambutan memuji wujud Gedung Layanan Perpustakaan Kota Bima. Bangunan senilai Rp 10 Miliar ini telah berubah menjadi gedung 3 lantai yang begitu megah.
“Dari beberapa Gedung Pelayanan Perpustakaan yang sudah saya resmikan, yang terbaik hari ini di Kota Bima,” pujinya.
Menurut Syarif Bando, tugas kita adalah mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Pun hadir untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat. Kemudian gerakan literasi ini harus menjadi gerakan semua orang.
“Perlu kesamaan gerak kita tentang literasi. Karena literasi tidak hanya merangkai kata dan menyusun kalimat, tapi lebih dari itu,” tegasnya.
Menurut dia, sejatinya literasi hari ini adalah kemampuan menciptakan barang dan jasa, agar bisa berkompetisi di tingkat global. Kemudian didukung dengan pengadaan bahan bacaan yang bisa dijangkau oleh semua orang.
“Karena sesungguhnya tidak ada yang bisa menolong kita, kecuali kita sendiri. Maka dari itu, saya mengajak kita semua membangun daerah kita dengan ilmu pengetahuan,” ajaknya.
Sementara itu, Walikota Bima HM Lutfi menjelaskan, adanya Perpustakaan ini tentu akan menambah minat baca masyarakat. Adanya gedung ini juga dapat memberi manfaat banyak untuk masyarakat dan daerah, sekaligus menjawab cita-cita selama ini.
“Bangsa besar itu budaya membacanya begitu kuat, begitu juga orang Bima mengenal aksara sebelum masuk zaman kesultanan. Budaya dokumentasi begitu banyak, naskah-naskah juga tersimpan di museum,” ungkapnya.
Kata Lutfi, dengan adanya fasilitas baca yang memadai ini dan ratusan ribu jenis buku yang disediakan, akan semakin menambah peningkatan baca masyarakat.
Dirinya pun berharap, bagaimana literasi ini mampu dibawa menjadi budaya, karena seiring meningkatnya minat baca, mampu meningkatkan kapasitas untuk menjawab tantangan zaman.
*Kahaba-01