Kabupaten Bima, Kahaba.- Komisi I DPRD Kabupaten Bima, diklaim warga ingkari janji. Pasalnya, setelah membuat jadwal untuk beraudensi pada Selasa (29/10), tapi tak satu pun anggota komisi tersebut ada di tempat.
Padahal, untuk audensi tersebut puluhan warga yang tergabung dalam Komite Pembentukan Bima Timur (KOPBIT), sudah berada di kantor parlemen itu. “Kita sudah datang dari jauh dan sesuai waktu yang dijadwalkan, namun Komisi I DPRD tidak ada,” ujar Sekretaris Komite Pembentukan Bima Timur, Ridwan S PdI, pada wartawan.
Merasa dibohongi, warga yang sudah di halaman gedung rapat utama kantor DPRD Kabupaten Bima itu emosi. Mereka yang awalnya hanya bertujuan untuk audensi, berbalik menyampaikan orasi politik. “Kami tidak terima dibohongi seperti ini, kami datang karena audensi itu telah disepakati dan dijadwalkan hari ini (Selasa, Red),” paparnya.
Ridwan menilai, sikap Komisi I DPRD tersebut tidak patut dijadikan contoh yang dipercaya. Sebab, mereka tidak konsisten dengan janji yang telah dibuat. “Dengan kasus ini, kami menilai Komisi I hanya pintar mengubar janji saja. Sedangkan realisasinya nol,” cetusnya dengan nada kesal.
Aksi puluhan warga tersebut dikawal pihak Kepolisian, namun beberapa saat orasi berjalan tiba-tiba datang satu truk Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Bima. Kehadiran Pol PP tersebut berniat menghentikan aksi tersebut, namun tidak digubris masa aksi. Perdebatan antara Pol PP dan massa aksi yang diwarnai saling tunjuk, dan berbuntut saling dorong tidak terhindarkan hingga beberapa saat. Situasi kembali tenang setelah aparat Kepolisian datang menengahi.
Setelah situasi tenang, perwakilan dari Komite Pembentukan Bima Timur diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima. Meski telah disepakati aspirasi mereka akan disampaikan oleh wakil ketua DPRD setempat pada Komisi I. Namun puluhan warga tetap bersikeras menunggu kedatangan komisi terkait untuk berdialog secara langsung.
*DEDY/RT