Kabupaten Bima, Kahaba.- Kecamatan Wawo selain dikenal sebagai salah satu daerah penghasil Kemiri, saat ini kopi juga menjadi salah satu komoditi yang dikembangkan dan hasilnya mengalami peningkatan. Dari 700 hektar yang ditanami kopi, sudah sekitar 500 hektar yang sudah produksi.
Kepala Desa Maria Utara Syamsuddin mengatakan komoditi kopi ini ditanam di hutan Desa Maria Utara, tepatnya di Dusun Kawae oleh kolompok tani HKM. Luas lahan yang ditanami sekitar 700 hektar.
“Kopi ini diberi nama Kopi Kawae, perpaduan antara Kopi Tambora dan Kopi Sembalun yang beberapa tahun terakhir ini sudah diproduksi,” ujarnya, Senin (30/7).
Kata dia, proses produksi sudah dilakukan secara modern oleh masyarakat setempat dan sudah dipasarkan di wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima. Harganya saat ini berkisar Rp35.000 juga bisa dan bisa berubah tergantung harga pasar
Syamsuddin mengaku, untuk sisi rasa, kopi ini memiliki rasa yang berbeda dengan aroma yang khas. Karena jenis bibit dan kondisi alam tempat tumbuhnya yang mempengaruhi. Kemudian untuk pengembangan pada proses pemasaran, saat ini sudah dibentukan koperasi. Sehingga pemasaranya tidak dilaksanakanya sendiri-sendiri, tetapi wadah koperasi akan dijadikan tempat pemasaran.
“Kami sebagai masyarakat dan pemerintah berharap kedepan baik pada sisi produksi maupun pemasaran, komoditi ini bisa terus dikembangkan sehingga bisa menarik investor,” inginnya.
Menurut dia, dukungan semua pihak terutama pemerintah daerah dan pusat terus diharapkan. Meski selama ini peran pemerintah sudah ada dalam pengembangan komoditi ini. Seeprti izin pengelolaan dari Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, sehingga masyarakat bisa menikmati hasilnya.
“Sisi pendampingan secara kontinyu terhadap kolompok masyarakat maupun membuka akses pemasaran berskala nasional maupun manca negara menjadi harapan,” tambahnya.
*Kahaba-08