Kota Bima, Kahaba.- Kemampuan mahasiswa STIE Bima menyulap potensi lokal menjadi produk bernilai ekonomis bukanlah suatu yang baru. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa KKN di Desa Pesa Kecamatan Wawo ini.
Produk hasil olahan tersebut ditampilkan mahasiswa pada kegiatan seminar Program Kewirausahaan KKN Tematik Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (KKNT MB-KM), Rabu (31/8) lalu. Selain penampilan hasil kreasinya, peserta KKN juga memberi pemahaman pentingnya berwirausaha dan kiat-kiat bagaiman melihat potensi lokal baik pertanian, perkembangan dan lainnya menjadi prodak UMKM yang bernilai tinggi.
Ketua Kelompok KKNT MB-KM Desa Pesa Kecamatan Wawo Alfiansyah menjelaskan, terdapat beberapa produk yang kelompoknya olah. Sebut saja di antaranya olahan berbahan dasar jambu mente, bumbu masak dan lainnya.
“Sebelum buat produk, biasanya awal turun KKNT MB-KM kami survei potensi daerah tersebut. Misalnya kami lihat produk pertanian seperti jambu mente dan rempah-rempah ini melimpah dan belum disentuh secara ekonomis. Maka potensi itulah yang akan kami kelola menjadi abon mete misalnya atau sambal pecel siap saji,” cerita Alfiansyah.
Tentu saja olahan terus bukan sembarang mengolah saja. Dipastikan kemasannya menarik, rasanya gurih dan desain tampilan yang sangat menarik.
“Kalau dinilai dari rasa dan tampilan, kami yakin bisa bersaing dengn produk di pasaran. Hanya saja konsisten dalam berusaha saja yang masih kurang,” ujarnya.
Untuk itu, dia berharap masyarakat setempat bisa meneruskan apa mereka lakukan. Tidak sekedar menjual tanpa disentuh secara kreatif. Misalnya selama ini daging mete tidak bernilai apa-apa. Namun akan beda cerita jika sudah disulap jadi produk yang keren.
Melihat produk olahan mahasiswa KKNT MB-KM STIE Bima, membuat sekertaris Desa Pesa Kecamatan Wawo M Fajrin memberikan pujian.
“Ini sangat luar biasa. produk keren dan sangat bagus. Mudah-mudah ini akan menjadi contoh bagi masyarakat kami,” ujarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan seminar kewirusahaan tersebut.
Dia mengaku, selama ini banyak hasil pertanian yang tidak dikelolah dengan baik. Sebut saja salah satu komoditi perkebunan yaitu Jambu mete. Selama ini masyarakat hanya menjual bijinya saja. Dengan harga yang sangat murah. Belum ada yang berpikir dijadikan abon mete misalnya.
“Saya berharap, kegiatan ini terus berlanjut. Sehingga kita dapat memberi nilai tambah melalui prodak yang berkualitas,” tambah Fajrin.
Sementara itu, Muhajirin sekalu pemateri pada kegiatan tersebut menjelaskan bahwa konsep KKNT MB-KM STIE Bima berbeda dengan kampus lain. Sebab, pihaknya lebih fokus mengelola produk berbasis potensi lokal.
“Masing-masing kampus tentu punya karakter dan karakter kami adalah kewirausahaan. Tentu tanpa mengenyampingkan kegiatan yang lain,” jelasnya.
Dipilihnya kewirausaan sebagai ciri khas kata dia, Bima adalah surga produk pertanian, perkebunan, wisata dan lainnya. Namun belum disentuh secara maksimal. Maka kehadiran mahasiswa melalui kegiatan KKNT MB-KM, selain untuk belajar juga mengajak masyarakat agar sadar bahwa hidup di tengah limpahan kekayaan alam tinggal disentuh secara konsisten.
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIE Bima ini memaparkan, pada prinsipnya ada empat tema yang diusung oleh pihaknya melalui KKNT MB-KM ini. Yaitu kewirausahaan, Studi Independen, Program Kemanusian dan Proyek Desa.
“Keempat program ini akan dikolaborasi melalui KKNT MB-KM. Alhamdulillah sejauh ini sudah berjalan maksimal,” pungkasnya.
Selain itu, mahasiswa KKNT MB-KM Desa Pesa juga mendapatkan dukungan secara langsung dari Bupati Bima karena saat berkunjung Bupati Bima memberikan suport kepada mahasiswa KKNT MB-KM tersebut.
Pada tahun ini, STIE Bima kembali melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat melalui KKNT MB-KM. Terdapat sembilan kelompok yang disebar, untuk kabupaten Bima yaitu Desa Pesa Kecamatan Wawo, Desa Teta, Kecamatan Lambitu, Desa Belo Kecamatan Palibelo dan Desa Bolo Kecamatan Madapangga.
Sementara untuk Kota Bima terdapat pada Kelurahan Kolo, Kelurahan Dodu, Keluarahan Ntobo dan Kelurahan Rontu.
“Satu kelompoknya lagi kami tempatkan di Desa Raba Baka, Kecamatan Woja Kabupaten Dompu. Semua kelompok kami tugaskan untuk menggali potensi lokal untuk diolah menjadi prodak UMKM,” pungkas pria yang juga ketua Panitia KKNT MB-KM STIE Bima 2022 ini.
*Kahaba-01