Kota Bima, Kahaba.- Menanggapi sorotan warga terkait nominal hadiah peserta lMTQ tingkat Kelurahan Sarae yang dinilai tidak wajar, Lurah Sarae Budiman menggelar pertemuan klarifikasi dengan panitia pelaksana MTQ, Selasa sore, 24 Juni 2025. Pertemuan tersebut juga turut dihadiri Camat Rasanae Barat, Muhammad Fadil. (Baca. Anggaran Rp 30 Juta, Hadiah MTQ Sarae Dinilai tak Wajar: “Seperti Harga Sayur Mayur”)
Lurah Budiman menjelaskan, seluruh jajaran panitia telah memberikan penjelasan secara terbuka terkait alokasi anggaran pelaksanaan MTQ yang bersumber dari dana kelurahan sebesar Rp30 juta.
“Dari klarifikasi itu, dijelaskan bahwa panitia telah bekerja secara profesional dan proporsional. Memang, tahun ini lebih banyak difokuskan pada pengadaan barang serta kelengkapan sarana dan prasarana,” ungkapnya.
Ia mengakui, aspek penghargaan dalam bentuk uang pembinaan bagi peserta memang belum maksimal. Untuk itu, ke depan pihak kelurahan dan panitia sepakat melakukan perbaikan, agar pelaksanaan MTQ menjadi lebih berkualitas dan bermakna, khususnya dalam memotivasi generasi muda menghafal dan membaca Al Quraan.
“Tahun depan, kami tekankan untuk memprioritaskan dana pembinaan peserta. Ini penting agar ada apresiasi yang layak atas kemampuan dan dedikasi mereka,” tambah Budiman.
Sementara itu, Ketua Panitia MTQ Yusuf didampingi Bendahara Syafruddin mengakui, anggaran pelaksanaan MTQ sebesar Rp30 juta telah dialokasikan untuk berbagai kebutuhan selama tiga hari kegiatan.
Ia merinci, sebanyak Rp21 juta digunakan untuk penyewaan tenda, panggung, konsumsi, pengadaan piala, kipas angin, sprei, serta kebutuhan teknis lainnya.
Sementara Rp9 juta sisanya untuk hadiah bagi 42 peserta, 8 dewan hakam, 2 panitera, serta 3 orang dari seksi musabaqah.
“Kami akui hadiah berbentuk uang tunai memang minim, tapi itu bukan berarti kami tidak menghargai peserta. Tahun ini kami fokus pada fasilitas dan hadiah barang. Tapi ke depan, akan kami benahi,” ujar Yusuf.
Baik pihak kelurahan maupun panitia menyampaikan permohonan maaf jika keputusan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan di tengah masyarakat. Evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh, dan tahun depan akan dirancang dengan lebih mempertimbangkan kebutuhan peserta.
“Kami akan jadikan ini sebagai bahan introspeksi dan pembenahan demi pelaksanaan MTQ yang lebih baik ke depan,” tambah Ketua Panitia.
*Kahaba-04