Kabupaten Bima, Kahaba.- Semen berbagai merk di Bima kini susah ditemukan. Kelangkaan itu tentu berdampak pada melonjaknya harga material bangunan tersebut. Yang biasanya harga semen sekitar Rp 56 Ribu, kini naik hingga Rp 85 ribu.
Kondisi perubahan harga tersebut tentu mencekik masyarakat Bima. Bagaimana tidak, secara mendadak, semen yang biasa dibeli dengan harga yang terbilang mudah dijangkau, kini semakin sulit.
Anggota DPRD Kabupaten Bima, M. Aminurlah, SE kepada Kahaba mengaku didatangi konsitituennya di Kecamatan Sape, mereka mengeluhkan harga semen yang naik dan susah untuk didapatkan.
Sehari setelah menerima laporan, dirinya pun melakukan cek dan ricek di hampir seluruh toko bangunan di Pasar Bima. Ternyata benar, tak satupun toko yang ditemuinya menjual semen. “Semen memang tidak ada, saya sudah cek,” ujarnya, Jumat (31/10).
Jimmi Gunawan pemilik Toko Nusa Bangunan di psar Bima juga mengakui, sudah sepekan pihaknya tidak menjual semen. “Sampai sekarang kami menunggu kedatangan kapal yang membawa semen,” katanya.
Naiknya harga semen, diakuinya karena ongkos transportasi kapal yang terbilang mahal. Praktis, pihaknya pun harus menjual lebih tinggi dari sebelumnya, agar dapat untung.
“Mau bagaimana lagi, ongkos kapal naik, masa’ kita masih menjual dari harga seperti kemarin, kita bisa rugi,” jelasnya.
Sementara itu, distributor Semen Tonasa, Domianus juga mengakui hal yang sama. Dirinya juga kehabisan stock semen. Meski ada di gudang, namun kondisinya sudah hancur dan tidak bisa dijual.
Dirinya memastikan, kenaikan harga semen bukan karena distributor atau pemilik toko yang menimbun semen, atau pengaruh rencana kenaikan hargra Bahan Bakar Minyak (BBM). Tapi memang harga ongkos kapal yang mahal.
*Bin