Kota Bima, Kahaba.- Di tengah derasnya arus digitalisasi dan ketergantungan anak-anak pada gadget, Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berupaya menghidupkan kembali permainan tradisional lewat Pertandingan Tapa Gala.
Kegiatan yang digelar di Halaman Gedung Seni Budaya Kota Bima pada Rabu 10 September 2025, diikuti ratusan pelajar dari tingkat SD/MI hingga SMP/MTs se-Kota Bima.
Asisten I Setda Kota Bima, H Alwi Yasin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Menurutnya, budaya adalah karakter sekaligus identitas bangsa yang harus diwariskan kepada generasi penerus.
“Permainan tradisional seperti Tapa Gala ini sangat penting untuk menjaga identitas bangsa dan daerah. Jangan sampai kita kehilangan jati diri karena tergerus oleh perkembangan teknologi,” tegasnya.
Alwi juga mengingatkan seluruh peserta untuk menjunjung tinggi sportivitas dan kebersamaan, sebab dalam setiap perlombaan ada kalah dan menang yang harus diterima dengan lapang dada.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Disparbud Kota Bima, Iwan Setiawan melaporkan, pertandingan akan berlangsung selama dua hari, mulai 10 hingga 11 September 2025.
Jumlah peserta pun cukup besar, yakni 108 regu. Untuk tingkat SD/MI tercatat ada 75 regu (40 putra dan 35 putri), sedangkan jenjang SMP/MTs diikuti 33 regu (17 putra dan 16 putri).
“Harapan kami, permainan tradisional ini tidak hanya menjadi nostalgia masa lalu, tetapi benar-benar diwariskan lintas generasi. Anak-anak kita harus tetap mengenal dan mencintai budaya daerahnya,” tambah Iwan.
*Kahaba-01
