Kabar Kota Bima

Legislator Kritik Pelaksanaan Lomba Gerak Jalan yang Dinilai Tak Menghargai Waktu Ibadah

1242
×

Legislator Kritik Pelaksanaan Lomba Gerak Jalan yang Dinilai Tak Menghargai Waktu Ibadah

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kegiatan lomba gerak jalan dalam rangka memperingati Hari Pramuka dan Hari Kemerdekaan di Kota Bima yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut, mendapatkan kritik tajam dari anggota DPRD Kota Bima, Amir Syarifuddin.

Legislator Kritik Pelaksanaan Lomba Gerak Jalan yang Dinilai Tak Menghargai Waktu Ibadah - Kabar Harian Bima
Gerak jalan yang berlangsung hingga malam hari. Foto: Ist

Kritik ini muncul setelah pelaksanaan lomba tersebut dinilai tidak memperhatikan waktu pelaksanaan yang ideal, sehingga mengganggu kegiatan ibadah warga.

Amir Syarifuddin dengan tegas menyatakan protesnya terhadap panitia lomba gerak jalan. Menurutnya, panitia tidak bisa mengatur waktu pelaksanaan dengan baik, yang menyebabkan peserta, termasuk anak-anak dan orang tua, masih berada di jalanan hingga waktu Magrib dan bahkan Isya.

“Saya tidak paham apa yang ada dalam isi kepala panitia pelaksana. Nilai-nilai apa yang mau dipetik dari kegiatan yang tidak tahu waktu seperti itu?,” tanyanya.

Menurut duta PKS itu, semua masih ingat pemerintah sering mengumandangkan program Magrib Mengaji dan membumikan Al Quran. Kemarin juga, Pj Wali Kota rajin sekali mengajak masyarakat kembali ke masjid, tapi apa yang dilakukan dua hari di lomba gerak jalan ini sungguh terbalik dengan ajakan tersebut.

Lebih lanjut, Amir juga menyoroti kondisi fisik para peserta yang kelelahan, bahkan beberapa di antaranya mengalami pingsan.

“Anak-anak kita yang pingsan karena kelelahan, bisa jadi mereka sudah siap sejak sebelum Dzuhur, tapi baru bisa berjalan sore hari,” terangnya.

Jika panitia tidak melakukan evaluasi sambung Amir, sebaiknya tahun depan pemerintah tidak usah melaksanakan kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat tidak bermanfaat, bahkan cenderung menjauhkan anak-anak kita dari pendidikan agama.

Amir yang kembali terpilih menjadi wakil rakyat 2 periode itu juga meminta Komisi 1 DPRD Kota Bima untuk memeriksa secara rinci anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini.

“Saya minta teman-teman di Komisi 1 untuk detail melihat anggaran kegiatan ini. Kalau dinas tidak bisa mengatur pelaksanaannya dengan benar, lebih baik hapus saja anggarannya. Masih banyak cara yang bisa kita lakukan tanpa harus berbenturan dengan waktu ibadah kita,” tegas Amir.

Kritik ini tambahnya, menjadi juga menjadi kekhawatiran yang lebih luas di kalangan masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kegiatan perayaan dengan kewajiban ibadah, khususnya di kota yang masyarakatnya sangat memegang teguh nilai-nilai agama.

“Masukan ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi panitia dan pemerintah kota untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang,” tambahnya.

*Kahaba-01