Olah Raga

Mantan Timnas Inggris, Dua Kali Coba Bunuh Diri

380
×

Mantan Timnas Inggris, Dua Kali Coba Bunuh Diri

Sebarkan artikel ini

London, Kahaba.- Apakah anda masih ingat dengan Lee Hendrie? Bagi mereka pencinta bola khususnya Liga Inggris sosok Lee Hendrie bukanlah nama yang asing. Bahkan tahun lalu Hendrie sempat merumput bersama Bandung FC (kontrak diputus ditengah jalan) di ajang Indonesia Premeire League (IPL). Mantan bintang timnas Inggris ini membuat pengakuan mengejutkan. Ia menyatakan telah 2 kali melakukan percobaan bunuh diri!  Tekanan psikologis yang dialami Hendrie ternyata didasari oleh masalah keuangan alias bangkrut. Tahun 2011 ia divonis bangkrut oleh pengadilan setempat. Mantan gelandang Aston Villa tersebut kehilangan uang senilai 10 juta Euro dalam usaha Property (perumahan)

Mantan Timnas Inggris, Dua Kali Coba Bunuh Diri - Kabar Harian BimaLee Hendrie ketika masa jayanya bersama Aston Villa. / foto:Static.inilah.com

“Saya serius ingin mengakhiri ini semua,” paparnya dalam wawancara dengan Sunday Mirror kemarin (13/05/12). “Saya tidak memperoleh kontrak dengan klub. Uang yang ada hampir habis, semua rumahku disita dan segalanya tampak hancur,” lanjut Hendrie.

“Saya merasa telah gagal dalam berkeluarga dan saya ingin mati saja. Saya ingin semuanya berakhir.” Rencananya Hendrie akan menikahi tunangannya, Emma Cheal minggu ini. Beruntung Emma menyelamatkan hidupnya segera setelah hendrie mengalami overdosis. Ia dilaporkan menenggak puluhan butir tablet penenang (anti depresan) yang dicampurnya dengan wine (anggur). Juli 2011, Hendrie melakukan hal yang sama. Ia ditemukan tergeletak tak sadar dalam kamar mandi juga akibat overdosis.

 Setelah menghabiskan lima hari di rumah sakit dengan alat penunjang pernapasan (life support machine), Hendrie menyesali semua perbuatannya. Ia berjanji untuk memulai kembali hidup dengan semangat baru demi keluarga dan tunangannya.

 Ketika masih berkarir di Aston Villa, Hendrie dikenal sebagai salah satu gelandang Inggris berbakat dan potensial. Dalam masa jayanya itu ia digaji 24.000 ribu Euro per pekan. Jumlah uang yang banyak tentu saja. Namun tragedi seakan tidak mengenal status sosial. Setiap kesalahan punya konsekuensi. Dan kini pria berusia 34 tahun ini mengikuti konsultasi psikologi secara rutin dan terus mencari klub baru untuk kembali bermain sepakbola. (SundayMirror/DailyMail/AA)