Kabar Bima

MTQ Tanjung Tanpa Panggung dan Sound Sistem, Warga Kecewa

442
×

MTQ Tanjung Tanpa Panggung dan Sound Sistem, Warga Kecewa

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kelurahan Tanjung Kota Bima tak sesuai harapan kendati anggaran yang diberikan Pemerintah Kota Bima cukup besar, yakni Rp30 juta per kelurahan.

MTQ Tanjung Tanpa Panggung dan Sound Sistem, Warga Kecewa - Kabar Harian Bima
Kondisi arena MTQ di Kelurahan Tanjung. Tanpa panggung dan sound sistem. Foto: Ady

Banyak sekali sisi kekurangan yang membuat MTQ terkesan ‘setengah hati’ dilaksanakan panitia dan pemerintah kelurahan. Seperti tidak adanya panggung, penataan lokasi MTQ yang serba apa adanya hingga kurangnya keterlibatan tokoh masyarakat.

Kegiatan keagamaan ini pun membuat sejumlah warga kecewa. Akumulasi kekecewaan warga bertambah, lantaran jadwal berbagai lomba sejatinya dimulai sejak Rabu (23/3) pagi. Namun, setelah peserta dan warga hadir di lokasi MTQ tidak ada persiapan sama sekali.

“Semestinya sudah dimulai sejak pagi tadi. Tapi hingga sore ini di lokasi tidak ada sound sistem. Begitu juga lurah dan panitia tidak tampak hadir memberikan penjelasan kepada warga,” kata Ahmad, salah satu tokoh masyarakat Tanjung, Rabu (23/3) sore.

Ahmad melihat, sejak awal tidak ada kesiapan panitia dan kelurahan untuk menggelar MTQ. Terlihat dari minimnya berbagai persiapan di lokasi acara. Panggung sama sekali tidak ada, hanya dipasang latar spanduk di belakang dan alas terpal di teras masjid yang belum jadi.

“Jangankan kami sebagai warga, Wakil Walikota Bima pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaksanaan MTQ Tanjung saat pembukaan kemarin malam,” ujar Mantan Ketua Karang Taruna Tanjung ini.

Tak hanya itu, Ahmad mengaku tak pernah dilibatkan panitian untuk sekedar membantu dan menyampaikan masukan sejak mulai persiapan. Begitu pula tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda lainnya sebagian besar tidak pernah diundang rapat dan pembukaan.

“Harusnya unsur pemuda seperti Karang Taruna dan LPM dilibatkan. Lurah mesti koordinir kalau memang panitia kurang aktif. Ini undangan untuk tokoh masyarakat pun tak ada yang disebar,” kesalnya.

Saya sebagai masyarakat, Ahmad sangat kecewa dengan pelaksanaan MTQ tahun ini yang dinilainya minim persiapan. Banyak orangtua yang sudah hadir sejak pagi mendukung anak-anaknya untuk ikut lomba, tetapi mereka harus pulang dengan kecewa karena sejak pagi kegiatan tidak berjalan.

“Cukuplah kekecewaan dengan tidak adanya panggung. Tetapi seharian ini kegiatan tidak jalan sama sekali. Panitia tidak ada, sound sistem tidak ada, Lurah pun tidak turun sebagai bentuk tanggungjawabnya,” sorot dia.

Pantauan Kahaba.net Rabu sore, lantaran tidak ada panitia dan sound sistem warga maupun peserta yang tadinya ramai untuk memeriahkan MTQ berangsur-angsur pulang dengan kecewa. Sound sistem baru dibawa ke arena MTQ menggunakan mobil pick up menjelang magrib.

*Kahaba-03