Kota Bima, Kahaba.- Pasca insiden pemukulan yang menimpa siswa SMAN 3 Kota Bima Ardiansyah oleh anggota Polisi yang menjaga kediaman Kapolres Bima Kota, membuat kondisi psikologis korban dan ibu kandungnya shock. (Baca. Oknum Polisi Pukul Siswa Depan Guru BK)
Insiden premanisme yang ditunjukan oknum Polisi itu pun direncakan akan dilaporkan ke pihak yang berwenang untuk diproses secara hukum oleh orang tua korban. (Baca. Kapolres Minta Maaf ke Guru BK SMAN 3)
“Saya shock mendengar cerita suami saya. Apa salah anak saya sampai dipukul begitu dan mai ditikam dengan sangkur,” tanya ibu korban, Siti Rahma (40) yang ditemui di rumahnya di Kelurahan Rontu, Minggu (8/11).
Menurut dia, anaknya pendiam dan tidak banyak bicara. Sehari – hari juga tetap dekat dengan warga sekitar, bergaul seperti masyarakat lainnya.
“Tidak mungkin anak saya melakukan hal yang melanggar hukum. Jika melanggar juga, dibina dulu, Bukannya di pukuli seperti hewan,” kata Rahma tersedu.
Ia mengaku, pasca kejadian itu, Ardiansyah sering melamun sendiri, jarang makan dan tidak masuk sekolah lagi. Tentu, sikap anaknya membuat ia khawatir. “Saya melihat banyak perubahan pada Ardiansyah,” ungkapnya.
Untuk upaya jalur hukum, dia beserta suami telah sepakat akan melaporkannya Senin (9/11) besok. “Kami dan keluarga telah memaafkan oknum polisi itu, tapi tidak atas perbuatannya. Untuk itu upaya jalur hukum akan kami tempuh,” tegasnya.
*Eric