Kota Bima, Kahaba.- Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) yang dipimpin Letnan Jenderal TNI Waris dan anggota Komisi I DPR RI H. Syafrudin, ST (Fraksi PAN ) didampingi beberapa petinggi Wantannas Brigadir Jenderal Widodo, Laksamana Madya Eko Jalma, DR. Sajoli, Kolonel Waru Safiah dan Tantowi, Kamis (5/3) tatap muka dan silaturahmi dengan pejabat teras di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima.
Rombongan Wantannas diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bima Drs. H. M. Taufik, HAK, MSi dan Kepala SKPD beserta Sekretaris di aula Kantor Bupati Bima. Sekda dalam penyampaiannya mengatakan, Tahun 2015 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sehingga dalam rangka mewujudkan semua agenda pembangunan sesuai dokumen perencanaan tersebut, pada Tahun 2014 Bupati Bima telah mencanangkan Tahun Kerja Berkelanjutan.
Motto ini, kata Taufik, mengisyaratkan satu hal penting bahwa tugas dan kewenangan Bupati Bima dan seluruh jajaran adalah mewujudkan Visi Pembangunan Daerah. Oleh karena itu dengan visi ini akan dapat dicapai dengan kerja keras dan salah satu ikhtiar yang dilakukan adalahPercepatan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Melalui Industrialisasi Produk Unggulan Daerah Kabupaten Bima.
Dihadapan tim yang secara khusus melihat dari dekat kondisi sarana dan prasarana serta masalah yang dihadapi pemerintah Kabupaten Bima dalam mewujudkan Ketahanan pangan nasional, Dijabarkan pula bahwa bila ditilik dari produksi pangan, jumlah produksi padi Tahun 2014 mencapai 361.022 ton atau setara beras 196,579 ton. Dari jumlah ini, Kabupaten Bima mengalami surplus beras 143.956 ton setelah dikurangi kebutuhan masyarakat 53.000 ton.
Karena itu, dengan adanya peningkatan stok beras ini maka Produksi beras Kabupaten Bima menopang kebutuhan pangan Provinsi NTT, yaitu pada Tahun 2014 Divre II Bulog Bima melakukan pengiriman (move) Nasional sebanyak 20.000 ton ke Kupang sehingga stok beras Kabupaten Bima sampai dengan hari ini mencapai kurang lebih 42.000, cukup untuk kebutuhan sampai dengan Bulan Juni 2015.
Bila dilihat dari pembangun sektor pertanian dihadapkan pada beberapa masalah antara lain kurangnya ketersediaan bibit padi unggul, Kurang tersedia pupuk dan pestisida bersubsidi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kuota 20.500 ton dan jumlah ini lebih kecil dari kebutuhan petani yang mencapai 26.000 ton.
Disamping itu masalah lain yang dihadapi petani adalah harga pupuk yang melambung di saat kebutuhan petani tinggi sementara stok di gudang distributor tidak tersedia.
Terkait dengan sarana dan prasarana pertanian, tingkat kerusakan irigasi yang cukup tinggi dan mencapai 45 persen. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat sedimentasi, ketersediaan air tidak cukup, air tidak bisa mengalir ke lahan persawahan dan tanaman rentan terhadap serangan hama.
Mengakhiri amanatnya Sekda HM. Taufik HAK berharap kunjungan kerja Wantannas ke Kabupaten Bima ini dapat melaporkan dan menyampaikan potensi dan proposal Kabupaten Bima dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional ini kepada Bapak Preside RI dan Bapak Wakil Presiden sehingga cita-cita peningkatan 20 persen produktifikas pangan kabupaten Bima tercapai dengan sukses.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Wantannas RI Letjen Waris dihadapan Sekda kabupaten Bima, para Assisten, para kepala SKPD Lingkup Pemkab. Bima mengatakan, kunjungan ke kabupaten Bima selain untuk melakukan tali silaturahim juga dalam rangka ingin melihat dari dekat pertanian di wilayah kabupaten Bima yang visinya selaras dengan visi Presiden RI dan Wakil Presiden RI dalam rangka peningkatan swasembada dan ketahanan pangan.
Letjen Waris menjelaskan, tim juga akan turun ke sentra pertanian untuk melihat dari dekat kondisi infrastruktur dan melakukan pengambilan sampel untuk selanjutnya melaporkan hasil pemantauan kepada Presiden RI dan Wakil Presiden RI.
Kedua pihak selanjutnya melakukan penyerahan cinderamata. Sesjen Wantannas RI menyerahkan plakat dan Sekda Kabupaten bima menyerahkan proposal kepada Sesjen yang disaksikan anggota DPR RI H. Syafrudin, ST.
*Abu