Kota Bima, Kahaba.- Pemkot Bima menggelar upacara pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-44 tingkat Kota Bima di halaman Kantor Walikota Bima, Kamis (4/8).
Bertindak selaku inspektur upacara Sekda Kota Bima H. Muhamad Rum dan diikuti seluruh ASN lingkup Pemerintah Kota Bima. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), anggota DPRD Kota Bima, dan Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Kota Bima beserta Camat dan Lurah.
Pemukulan Gong ditandai mulainya pencanangan BBGRM dan HKG PKK, dan diserahkannya secara simbolis alat gotong royong kepada 5 Camat se-Kota Bima. BBGRM ke-XIII ini mengangkat tema “Dengan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Kita Dayagunakan Peran Lembaga Kemasyarakatan Lurah Sebagai Mitra Pemerintah Kelurahan”. Sementara BBGRM akan berlangsung selama satu bulan dan akan dinilai secara berjenjang, baik ditingkat Kelurahan maupun tingkat Kecamatan.
Ketua Panitia Penyelenggaraan Pencanangan BBGRM dan HKG PKK H. Hajairin, MS dalam laporan menyampaikan, tujuan pelaksanaan BBGRM adalah meningkatkan semangat gotong royong dan kebersamaan serta keswadayaan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembangunan. Selain itu, hal ini juga dilaksanakan dalam rangka menciptakan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan sehingga tercipta lingkungan yang bersih, aman dan tertib.
Sementara itu, Sekda Kota Bima menyampaikan, adat – istiadat, tradisi dan budaya gotong royong di kalangan masyarakat Kota Bima tetap berkembang, bahkan terus dilestarikan. Budaya gotong royong sejak zaman nenek moyang hingga sekarang masih tetap diyakini sebagai perekat persaudaraan dan kebersamaan dalam menangani dan mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi, baik dalam bidang sosial, ekonomi, lingkungan hidup.
“Pelaksanaan bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat merupakan upaya untuk lebih menggelorakan semangat Gotong Royong dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan,” ujarnya.
Apalagi sejak 13 tahun ini gerakan bulan bhakti gotong royong masyarakat dijadikan sebagai gerakan nasional. Ini bertujuan untuk memperkuat integritas sosial dalam kehidupan masyarakat pada setiap komunitas lokal, agar tercipta keharmonisan kehidupan bersama yang akan bermuara pada penguatan persatuan bangsa dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lebih lanjut dijelaskan, HKG TP PKK, tidak bisa dipungkiri betapa besarnya peranan PKK dalam menggugah, mendorong, serta membentuk karakter kaum perempuan atau kaum ibu yang semakin inovatif dan kreatif, sehingga kaum perempuan melalui pembinaan PKK dari hari ke hari semakin mampu memposisikan diri sebagai salah satu motor penggerak dalam penyelenggaraan pembangunan masyarakat yang partisipatif, dengan 10 program PKK antara lain di bidang kesehatan, bidang pendidikan, peningkatan ekonomi keluarga.
*Bin/Hum