Kabupaten Bima, Kahaba.- Keberadaan peta desa sangatlah penting untuk melihat kondisi tata ruang wilayah di sebuah desa. Mulai dari kondisi geografis, potensi dan struktur suatu wilayah. Bahkan, peta yang komprehensif dapat menjadi acuan untuk melihat kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.
Demikian disampaikan Ketua PC Lakpesdam NU Bima, Asrul Raman saat mendampingi masyarakat Desa Oi Bura Kecamatan Tambora membuat peta desa partisipatif, kemarin.
Menurut Pegiat Sosial ini, peta desa selama ini seolah hanya pajangan semata dengan gambaran umum kondisi desa. Itu pun, kebanyakan merupakan jenis peta buta hasil citra satelit dan tidak pernah diperbaharui.
“Masyarakat sendiri terkadang bingung saat melihat peta desa, karena banyak kondisi yang tidak sesuai lantaran tidak pernah diupdate,” urainya.
Mengapa harus peta desa partisipatif ? Asrul menjelaskan, peta desa partisipatif merupakan peta yang dibuat dengan melibatkan masyarakat desa dan unsur pemerintah desa. Peta ini tidak hanya mengambarkan letak jalan dan kondisi geografis desa semata. Namun, lebih detail menggambarkan letak rumah penduduk hingga tingkat RT dan Dusun.
“Bahkan, peta desa partisipatif dapat menggambarkan langsung potensi desa dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tentunya dengan kodifikasi yang disepakati oleh masyarakat sendiri,” terangnya.
Kemudian lanjutnya, peta yang dibuat akan didigitalisasi atau difoto dan diformat dalam bentuk online. Sehingga nantinya akan menjadi basis data di desa setempat yang bisa diakses oleh siapapun. Orang yang ingin mendapatkan informasi dapat pula melihat secara detail, bagaimana tingkat kesejahteraan dan potensi desa tersebut.
“Karena dibuat melibatkan masyarakat langsung, peta desa dipastikan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini tentunya sangat bermanfaat karenanya kita dorong masyarakat agar segera merampungkannya,” tandas dia.
Selain mendampingi pembuatan peta desa, rangkaian Program Peduli Lakpesdam NU Bima kali ini juga melatih masyarakat Desa Oi Bura menjadi fasilitator yang dipandu oleh Rahmad Hidayat.
Kegiatan ini kata Rahmad, dilaksanakan selama dua hari. Tim Program dan Fasiliator memandu masyarakat Desa Oi Bura untuk mendalami pengetahuan tentang tata kelola desa serta menjadi fasilitator desa.
“Harapan kami, masyarakat bisa paritisipasi aktif mengawal kemajuan desa serta berperan dalam mempengaruhi kebijakan desa,” terang Magister Sosial Politik UGM ini.
*Ady