Kota Bima, Kahaba.- Kendati melewati banyak ujian dan rintangan, proses syuting Film La One Cinta untuk Ina rampung dikerjakan. Pengambilan gambar mentah itupun menghabiskan waktu selama 34 hari. (Baca. Film La One Cinta Untuk Ina, Pertarungan Intrik, Propaganda dan Kejujuran)
Sutradara Film La One Cinta untuk Ina Awaluddin Tahir mengungkapkan, proses syuting selama 34 hari itu bukan hal yang mudah. Jsutru ini menjadi rekor pengalaman paling lama dirinya rasakan selama membuat film. (Baca. Cuaca Panas, Kendala Utama Proses Syuting Film La One Cinta Untuk Ina)
“Proses selanjutnya, gambar mentah yang sudah rampung ini akan segera diedit untuk menjadi gambar jadi,” katanya, saat menggelar konferensi pers di Ilopeta Foodcourt, Jumat malam (11/10). (Baca. Minggu Lusa Film La One Syuting di Pacuan Kuda Panda, Warga Diimbau Hadir Meriahkan)
Dirinya juga memuji kerja tim film tersebut. Menurut H Oge, sapaan akrabnya, tim yang yang bersamanya sangat luar biasa. Meski baru pertama kali ikut pembuatan film, namun mereka sudah menunjukan kerja yang melebihi kerja orang yang terbiasa membuat film.
“Insya Allah, jika tidak ada halangan, film ini akan ditayangkan pada awal tahun 2020 ini,” katanya.
Di tempat yang sama, Produser Film La One Cinta untuk Ina H Fahruddin mengatakan, awalnya film tersebut akan dijadikan film pendek. Tapi tekad dan rasa optimis yang tinggi, akhirnya digarap untuk membuat film layar lebar pertama di Bima.
Ia pun berkeinginan film itu bisa bernilai ibadah, dan menjadi pelajaran bagi semua pihak. Terutama warga Bima dan Dompu serta masyarakat NTB pada umumnya.
“Apapun resiko dan tantangannya, kami tetap menyelesaikan film ini dan akan menayangkan,” katanya.
Ditanya soal perhtaian pemerintah? H Fahruddin mengungkapkan sudah pernah disampaikan dan dikomunikasikan. Hanya saja hingga saat ini, belum ada perhatian.
*Kahaba-05