Kota Bima, Kahaba.- Persoalan adanya uang pendaftaran senilai Rp 40 ribu yang dibebankan pihak SDN 21 Kota Bima kepada siswa untuk pendaftaran mengikuti olimpiade disikapi instansi terkait.
Kepala Dinas Dikbud Kota Bima melalui Kabid Dikdas M Ali menyampaikan, setelah memperhatikan dan menelaah persoalan tersebut melalui pemberitaan di media, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kepala SDN 21 Kota Bima untuk mempertanyakan sejumlah keluhan dari wali murid tersebut.
“Dalam waktu dekat ini akan segera kami hubungi, agar mengetahui persoalan itu dan solusinya seperti apa,” ujarnya, Senin (8/3).
Ali menjelaskan, meskipun pihak sekolah beralasan adanya beban biaya pendaftaran karena belum ada dalam RKA kegiatan sekolah dan bersifat keinginan pribadi siswa, bukan berarti sekolah lepas tangan.
“Justeru disinilah lembaga harus bijak dan mencari solusi agar siswa tetap mengikuti lomba tanpa ditarik biaya,” katanya.
Diakui Ali, dana BOS sangat besar dikelola setiap tahun, seharusnya ada jalan keluar dari kepala sekolah menyikapi hal itu. Sehingga biaya pendafataran tidak membebani siswa.
Dengan adanya masalah di SDN 21 Kota Bima tersebut, pihaknya meminta pada semua lembaga satuan pendidikan agar bisa memilah dan memilih program utama sekolah. Terutama yang berkaitan dengan lomba dan menjadi skala prioritas. Agar siswa bisa ikut lomba dengan fokus dan tanpa memikirkan biaya.
“Sekolah harus bijaksana. Apalagi setahun ini KBM berjalan normal itu hanya sedikit, sehingga dana untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa bisa dicarikan solusi bersama. Apalagi lomba yang diikuti itu membawa nama sekolah, jika berprestasi yang harum juga adalah nama lembaga,” tambahnya.
*Kahaba-04