Kabupaten Bima, Kahaba.- Anggota DPRD Kabupaten Bima, Syaifullah mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kabupaten Bima membangun daerah. Terlebih memenuhi pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah tertinggal seperti Kecamatan Tambora.

Kondisi itu kata Duta PKS ini, sudah berlangsung puluhan tahun silam, tetapi tidak pernah ada sentuhan pembangunan sampai sekarang.
“Selama ini pemerintah daerah sudah buta dan tuli. Karena tidak bisa melihat keadaan wilayah tersebut. Demikian pula dengan keluhan masyarakat setempat tidak pernah didengar,” kritik dia, pagi tadi.
Menurut Syaifullah, porsi anggaran pembangunan selama ini belum merata dan hanya terpusat pada beberapa kecamatan. Padahal, semua masyarakat punya hak sama untuk mendapatkan kue pembangunan.
“Dari segi potensi, Tambora memiliki kekayaan di berbagai sektor. Antara lain, sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan pariwisata yang menjadi fokus dunia. Bahkan Tambora sudah menjadi ikon Kabupaten Bima di mata dunia,” ujarnya.
Hanya saja lanjutnya, semua potensi itu tidak dapat digali dan dikelola maksimal lantaran minimnya infrastruktur penunjang. Terutama sarana jalan dan jembatan. “Jangankan turis yang ke sana, warga saja harus menggunakan truk sebagai angkutan umum,” katanya.
Untuk memenuhi pembangunan tersebut sambungnya, pemerintah harus memiliki inisiatif untuk melobi anggaran. Baik dari APBN maupun ABPD I. Diharapkannya, ini akan menjadi perhatian pemerintah daerah ke depan. Meski itu dilakukan bertahap.
“Kalau ada kesungguhan dan niat baik pemerintah untuk memperhatikan Tambora. Saya yakin, kondisi Tambora tidak akan seperti sekarang. Tetapi betul-betul menjadi magnet dunia dengan berbagai potensinya,” tandas Syaifullah.
*Ady