Kabupaten Bima, Kahaba.- Menyikapi aksi Long March yang digelar warga Desa Oi Katupa Kecamatan Tambora, sejak Senin (22/8) kemarin, Humas PT Sanggar Agro, Edy Mulyono memberikan pernyataan dan bantahan. (Baca. Ratusan Rakyat Oi Katupa Gelar Aksi Jalan Kaki dari Tambora ke DPRD)
Melalui siaran persnya, Edy mengatakan, mayoritas warga Desa Oi Katupa tetap beraktivitas seperti biasanya dan tidak peduli dengan adanya demonstrasi tersebut. Karena, yang ikut demonstrasi hanya sekitar lebih kurang 40 orang, itu pun ada ibu – ibu dan beberapa warga yang diintimidasi. (Baca. PT Sanggar Agro Didesak Hengkang dari Tambora)
“Demo ini di dominasi warga luar, termasuk Bima dan Dompu yang hanya mengatasnamakan warga Desa Oi Katupa. Bahkan warga Desa Oi Katupa hanya dijadikan alat politik tanpa benar – benar diperhatikan kesejahteraannya,” ujarnya. (Baca. PT Sanggar Agro Tegaskan Bekerja Sesuai Aturan)
Menurut Edy, seperti yang disampaikan Taufik, warga Oi Katupa, jika perusahaan ini tutup, siapa yang akan memberi makan segitu banyak orang. Ada lebih 450 orang bekerja di PT SAKP, dan banyak yang dari Desa Oi Katupa. (Baca. Ada “Papa Minta Jatah”, Dibalik Pansus Sanggar Agro)
“Apakah seperti Taufik dan warga lain di Desa Oi Katupa ini bukan warga Desa Oi Katupa. Kenapa tidak ada yang membela orang – orang seperti Taufik,” katanya.
Edy juga mengakui, setiap kali ada pergerakan, banyak LSM dan mafia tanah, seolah – olah semua mengatasnamakan warga Oi Katupa, dengan janji ingin mensejahterakan warga setempat. Tapi ketika warga Desa OiKatupa gagal panen, ketika tidak ada beras di dapur, tidak ada yang memperhatikan warga tersebut.
“Kami juga membantah terkait isu penggusuran kuburan. Isu itu tidak jelas dasarnya, karna Sanggar Agro tidak pernah melakukan itu,” tegasnya. (Baca. Dinda: Investasi PT. Sanggar Agro Harus Bermanfaat untuk Rakyat)
*Bin