Kota Bima, Kahaba.- Kepala SMAN 4 Kota Bima, Muhtar, S.Pd menanggapi aksi pemukulan oknum seorang Guru, Umar, terhadap tiga muridnya. Muhtar menganggap bahwa pemukulan yang terjadi beberapa waktu yang lalu itu adalah bagian dari pembinaan seorang guru terhadap muridnya, bukan pelampiasan amarah.
Kepada Kahaba di ruangannya, Senin, 19 November 2012, Muhtar mengaku dirinya baru kembali dari Jakarta dan belum mendengar dan menerima laporan atas insiden pemukulan tersebut. Ia pun menganggap bahwa memukul siswa juga perlu dalam rangka memberi pembelajaran kepada siswa terutama bagi yang melanggar aturan.
“Saya baru tahu dari cerita anda, nanti akan saya panggil guru dan tiga siswa tersebut untuk klarifikasi,” ujarnya sembari mencatat tiga nama siswa yang dimaksud.
Setelah mendengar kronoligis pemukulan, Muhtar melanjutkan, terbukti bahwa tiga siswa tersebut pulang lebih awal pada jam sekolah dengan melompat pagar. Guru umar yang juga memiliki tanggungjawab dan kewajiban untuk memantau keberadaan siswa tentu tidak akan tinggal diam dan mendatangi mereka. “Saya kira, setelah guru Umar mendengar laporan sekolah bahwa tiga siswa itu bolos dan melompat pagar, memukul merupakan bentuk pembinaan yang dilakukan Umar, bukan pelampiasan amarah,” katanya.
Ia melanjutkan, kendati dirinya belum mengetahui cerita sebenarnya dari siswa dan guru, namun Muhtar merasa yakin jika yang dilakukan guru Umar itu antara seorang ayah dan anak di sekolah. Meski kejadiannya berlangsung di luar sekolah. “Yang dilakukan oleh guru juga karena saying pada siswa,” terangnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Dikpora Kota Bima, Drs. Abdul Azis, M.Pd, meminta di ruangan kepala sekolah mengharapkan agar Kepala Sekolah memanggil guru dan tiga siswa tersebut, agar persoalannya bisa diketahui. “Jika sudah klarifikasi, maka saran saya persoalan itu bisa di selesaikan dengan baik-baik, secara kekeluargaan di internal sekolah,” sarannya.
Menurut Azis, pada prinsipnya tugas guru itu mengajar dan mendidik. Yang dilakukan oleh guru Umar juga bagian dari mendidik. Apalagi tiga siswa yang dimaksud diketahui bolos sekolah dan melompat pagar. [BK]