Kota Bima, Kahaba.- Warga Lingkungan Sarae Kelurahan Sarae Kecamatan Rasanae Barat kini berbeda. Jika dulu terkesan kotor dan kumuh, kini disulap menjadi lingkungan yang penuh dengan warna. Kreatifitas warga setempat patut diacungi jempol.
Coretan cat warna-warni di Lingkungan Sarae RW 01 ini memang tidak tampak dari jalan raya Wolter Monginsidi. Tapi ketika masuk pada setiap sudut gang, kita akan dikagetkan dengan hasil coretan warga setempat yang telah merubah suasana lebih hidup.
Ragam gambar dihampar pada tiap tembok dan pagar lingkungan setempat. Seperti pemandangan alam, tokoh kartun hingga karya kontemporer terlihat indah menyejukan mata. Jika melewati lingkungan itu, pasti lahir decak kagum akan kepedulian warga setempat memperbaiki kondisi lingkungannya.
“Ide kami mewarnai lingkungan hanya ingin merubah pandangan orang tentang kami. Jika dulu lebih dikenal kumuh dan kotor, sekarang kita rubah dengan penuh warna dan suasana yang lebih hidup,” ujar Ketua Pemuda Kelurahan Sarae Syarifuddin, saat disambangi media ini, Jumat (3/11).
Menurut pria yang akrab disapa Pay itu, keinginan itu lahir dari kebersamaan seluruh komponen warga. Semua bersatu dan bersama ingin menciptakan lingkungan yang bersih, penuh warna dan sehat. Keinginan itupun sebenarnya sejak lama ingin dilakukan. Bahkan pasca banjir bandang tahun kemarin, warga sepakat ingin bergotong-royong melakukan renovasi, untuk menghilangkan trauma terhadap bencana.
“Alhamdulillah, niat kami sebenarnya dikerjakan pertengahan Juni lalu. Tapi baru terealisasi sejak awal bulan November ini. Kami melakukan ini melalui dana swadaya,” katanya.
Pay menuturkan, tiap coretan mempunyai pesan moral. Di antaranya, tentang menjaga alam tetap lestari, menjaga kebersihan, nasehat hingga kedepan ingin mensosialisasikan bahaya narkoba terhadap pelajar dan masyarakat umum.
Sementara itu, Ketua RW 01 Khaeruddin didampingi Ketua RT 06 Junaidin menambahkan, ide ingin merubah lingkungan itu juga berdasarkan masukan masyarakat Sarae saat musyawarah (Mbolo Kampo). Akhirnya, semua sepakat secara swadaya mengumpulkan dana untuk membeli keperluan melukis.
“Selama seminggu melukis, kami memperkirakan cat habis sekitar 55 kilogram. Ini pun masih ada beberapa titik RT lain yang perlu ditambah supaya lebih bagus lagi,” bebernya.
Khaeruddin dan Jainuddin berharap, dengan adanya lingkungan lukis ini bisa menjadi media sosialisasi, sekaligus menyampaikan pesan moral bagi masyarakat luas. Masih banyak hal positif yang bisa dilakukan, tentu dengan menunjukkan kreatifitas. Kemudian yang terpenting, bersama – sama dan gotong royong itu bisa mewujudkan sesuatu yang selama ini diinginkan.
*Kahaba-04