Kota Bima, Kahaba.- 4 orang anggota DPRD Kota Bima Dapil I Kecamatan Asakota masing-masing Hj Anggriani, Hj Gina, Syamsuddin dan Sukri Dahlan menggelar reses masa sidang ke III tahun 2020, di Lingkungan Bonto Kelurahan Kolo, Senin (7/9). Salah seorang wakil rakyat di Dapil setempat yakni Khalid Bin Walid tidak terlihat menghadiri agenda dimaksud.
Agenda reses di tengah Pandemi Covid-19 ini tetap menjalankan prosesnya sesuai protokol pencegahan. Seperti masyarakat yang hadir tetap harus mengenakan masker. Di lokasi kegiatan juga disediakan tempat cuci tangan, agar masyarakat lebih awal mencuci tangan sebelum masuk di lokasi kegiatan.
Syamsuddin mengawali reses meminta agar masyarakat memanfaatkan reses ini dengan sebaik-baiknya. Sampaikan hal – hal yang bersifat umum dan skala prioritas. Tidak meminta keinginan pribadi. Agar pihaknya memperjuangkan di lembaga legislatif.
“Kesempatan ini dimanfaatkan untuk menyampaikan kebutuhan yang bersifat prioritas, agar bisa kami perjuangkan dan masuk dalam program pemerintah,” jelasnya.
Di tempat yang sama Lurah Kolo Rustam juga menginginkan agar masyarakat meminta pembangunan untuk Bonto. Karena masih banyak aspek-aspek yang perlu diperhatikan dan dibangun di Bonto.
“Harapan kita juga, apa yang disampaikan warga Bonto, bisa direalisasikan oleh pemerintah,” katanya.
Ketua RT 16 A Rahman saat diberi kesempatan yang pertama menyampaikan aspirasi, mengusulkan agar Musholla di lingkungannya agar direhab. Maka melalui kesempatan ini untuk memperhatikan kondisi musholla tersebut, agar bisa maksimal dimanfaatkan untuk tempat beribadah.
Warga lain Muslim mewakili SD 34 Kota Bima mengeluhkan kondisi pendidikan di tengah Pandemi Covid-19, kemudian memperhatikan kondisi musholla di SDN setempat, dasar bangunan sudah dibangun, dan mohon diperhatikan untuk kelanjutan. Bahu jalan di depan SDN setempat juga diharapkan untuk diperhatikan, agar jalannya tidak berlubang.
Ketua RT 11 Sahrul berharap ada bantuan untuk jembatan bongkar ikan, kemudian irigasi di lingkungannya.
Menjawab aspirasi di atas, Syamsuddin menjawab mengenai rehab musholla, Insya Allah meski tidak sepenuhnya, semua musholla dan masjid akan mengupayakan untuk diperhatikan oleh pemerintah.
“Proposal permohonan untuk musholla ini akan kami tindaklanjut,” katanya.
Mengenai pembelajaran di tengah Covid-19 kata duta PAN itu, memang bukan saja dialami Kota Bima, tapi seluruh Indonesia. Kendati demikian, pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran Dinas Dikbud untuk mencarikan solusi, agar pendidikan ini bisa segera terlaksana sesuai keinginan bersama.
“Demikian juga dengan keinginan infrastruktur yang diharapkan bisa diperhatikan di Bonto juga akan diperjuangkan,” janjinya.
Hj Gina mengakui, bahwa jembatan bongkar muat ikan akan masuk di Kelurahan Kolo pada tahun 2021. Sementara di Lingkungan Bonto, akan diperjuangkan pada tahun berikutnya.
“Tahun depan di Bonto telah masuk perbaikan untuk lapangan. Selain itu, alat pendingin ikan juga akan direalisasikan untuk warga Bonto,” ungkapnya.
Anggota DPRD Kota Bima yang lain Sukri Dahlan juga menambahkan, aspirasi yang disampaikan terkait soal infrastruktur pun bisa diintervensi oleh pemerintah kelurahan melalui dana kelurahan. Karena alokasi dana kelurahan, pun bisa memperbaiki infrastruktur di kelurahan setempat.
“Seperti soal badan jalan di depan SDN 34 dan drainase, bisa juga dipakai dari dana kelurahan,” tambahnya.
Sejumlah aspirasi lain yang disampaikan warga setempat seperti, saluran irigasi di RT 13 sepanjang 220 meter sudah semakin sempit, sehingga air tidak bisa mengalir. Lalu gorong-gorong di depan dan belakang Pustu Bonto, mungkin bisa diperhatikan dan dijadikan skala prioritas.
Wakil Ketua DPRD Kota Bima Hj Anggriani mengatakan, usul dan saran yang disampaikan warga Bonto tetap akan diperjuangkan oleh semua wakil rakyat Dapil Asakota. Adapun yang direalisasikan nanti, merupakan skala prioritas dan benar-benar menjadi kebutuhan warga.
“Dari sekian banyak aspirasi ini, Insya Allah akan kami perjuangkan bersama,” pungkasnya.
*Kahaba-01