Kota Bima, Kahaba.- Walikota Bima H Muhammad Lutfi meluncurkan peralatan kemasan di Rumah Kemasan (UPT PLUT) Kelurahan Dara Kota Bima, Senin (18/1). Hadir pada kesempatan tersebut Asisten Bidang perekonomian dan pembangunan, Kepala Dinas Koperindag Kota Bima, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, Sekretaris Dinas Koperindag Kota Bima, Kabag Ekonomi, Direktur Perumda Bima Aneka, pelaku usaha UKM dan IKM Kota Bima.
Kepala Dinas Koperindag Abdul Haris saat laporan menyampaikan, alat kemasan yang dibeli ini berasal dari DAK tahun 2020 senilai Rp 1,6 miliar. Penggunaan alat kemasan ini akan dipihak ketigakan ke BUMD, harapannya dengan diadakannya alat kemasan yaitu tidak lain dan tidak bukan bagaimana menjawab apa yang menjadi kelemahan para pelaku usaha baik UKM dan IKM dari segi kualitas, mutu barang, dan lain-lain.
“Kelemahan kita adalah di kemasan, tantangan itu yang coba kami jawab di Rumah Kemasan ini,” ungkap Haris.
Secara kualitas kata dia, baik pangan maupun tenunan, Kota Bima tidak kalah saing hanya saja kelemahannya yaitu saat ingin dilempar ke supermarket atau minimarket dan acapkali kalah pada kemasan.
“Diharapkan kepada pelaku usaha UKM dan IKM dapat memanfaatkan rumah kemasan guna menunjang produk-produk yang telah dihasilkan,” inginnya.
Sementara itu, Walikota Bima berharap kehadiran Rumah Kemasan ini akan menjadi titik awal membawa produk-produk kota Bima dapat bersaing. Dengan hadirnya Rumah Kemasan beserta fasilitasnya, tentu akan mampu menunjang dan mengangkat produk-produk UMKM di Kota Bima.
“Rumah Kemasan merupakan suatu titik awal yang membantu UMKM dalam proses packaging produk, karena selama ini kita rasakan kualitas daripada produk baik jajan atau apapun yang ada di Kota Bima hampir semua berasal dari Surabaya,” terangnya.
Harapan lain dengan adanya rumah kemasan ini, dapat membantu semua UMKM untuk berkonsultasi misalnya berkaitan dengan desain, nama, bentuk kemasan dan cetak juga ada disini. Dengan adanya alat kemasan yang cukup representatif ini maka akan disediakan juga tenaga desain grafisnya. Sehingga desain dan cetak ada di sini, di satu tempat yang sama.
“Kita pesan packaging di daerah lain, di Surabaya misalnya. Kita desain lalu kita kirim namun kita tidak bisa kontrol langsung. Tapi kalau di sini kita sudah langsung menyediakan rumah konsultasinya, sehingga bisa ada perbaikan-perbaikan,” jelas Lutfi.
Walikota juga meminta agar dinas terkait mengontrol soal harga agar dapat terjangkau, karena keberadaan alat kemasan yang dibiayai oleh pemerintah daerah. Itu perlu dipikirkan karena bisa membantu UMKM dengan kemasan yang luar biasa, namun kompetitif harga semakin terjangkau.
Pada kesempatan yang sama juga diperkenalkan etalase BUMD dan etalase Koperindag yang akan menampung berbagai produk UMKM dan akan bertempat di UPT PLUT Dara.
“Saya membayangkan di Bima ada orang yang pulang ke Jakarta membeli paket oleh-oleh yang isinya bermacam-macam untuk diberikan kepada tetangga dan kerabatnya. Jadi kita harus kemas sedemikian rupa, tidak hanya sebagai oleh-oleh tapi bisa beredar di tengah masyarakat kita,” tambahnya.
*Kahaba-01