Kota Bima, Kahaba.- Ratusan warga Lingkungan Tolotongga dan Tambana Kelurahan Jatiwangi menerima kedatangan 5 orang anggota DPRD Kota Bima yang menggelar reses masa sidang dua tahun 2016, Rabu (28/9) malam.
Hasil reses, warga setempat lebih banyak menyampaikan aspirasi agar wakil mereka di legislatif memperhatikan jalan lingkungan dan gang yang hingga kini belum diperhatikan dan diaspal. Tidak hanya itu, warga juga lebih banyak meminta agar drainase disejumlah lingkungan kelurahan tersebut diperbaiki.
Salah seorang warga setempat Ba’adi mengusulkan agar di Lingkungan Tambana dilanjutkan pembenahan drainase di sebelah selatan kuburan Tambana. Sebab kondisinya sudah semakin sempit.
“Penduduk disekitar kuburan Tambana semakin banyak, jadi mohon dirabat gang dan diperbaiki infrastruktur jalan lingkungan itu,” pintanya.
Sama halnya disampaikan oleh salah satu Ketua RW di Lingkungan Pelita. Meminta agar gang di lingkungan tersebut diperhatikan, karena selama ini tidak pernah disentuh. Padahal sudah 6 tahun lalu warga ajukan melalui Musrenbang, namun tak kunjung diperhatikan.
Selain itu, drainase yang baru dibuat di lingkungan tersebut sekarang kondisinya sudah rusak. Anggaran yang sudah dialokasikan malah tidak bisa dinikmati oleh warga.
“Mohon diperhatikan, agar proyek bisa dinikmati warga,” harapnya.
Warga lain, Bunyamin juga meminta agar dewan memperhatikan jalan gang dan drainase. Karena jika melihat di kelurahan lain, jalan gang dan drainase sudah diperbaiki semua.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Bima, M. Nor memaparkan sudah dua kali pihaknya menggelar reses di tempat itu dan sejumlah aspirasi warga saat reses pertama, sudah direalisasikan. Seperti pembukaan jalan baru samping kuburan Tolotongga sudah direalisasikan sebanyak Rp 4 miliar. Kemudian talud juga sudah dikerjakan. Jadi, warga Tolotongga sudah merasakan manfaat hasil reses.
?”Ini lah manfaat reses. Kami kembali pada rakyat, untuk menyerap aspirasi. Aspirasi yang harus disampaikan bersifat sosial, ekonomi maupun infrastruktur. Sampaikan berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan,” jelasnya.
Dijelaskan juga, dulu belanja publik pada postur APBD Kota Bima hanya 18 persen. Setelah mereka perjuangkan, akhirnya disetujui sebanyak 25 persen. Akibatnya, pembangunan bisa masuk disemua wilayah.
“Saat ini kita terus perjuangkan agar postur APBD bisa perbandingannya sebanyak 40:50 persen, agar warga bisa lebih banyak merasakan manfaat pembangunan disegala aspek,” paparnya.
Menjawab permintaan warga pada reses kali ini, pria yang bergelar Insinyur tersebut berjanji akan memperjuangkan agar bisa terealisasi.
*Bin